Banyak yang Suka, Kacang Kedelai Ternyata Punya Efek Penurun Kolesterol Mirip Statin

Konsumsi kacang kedelai dapat turunkan akumulasi lemak akibat kolesterol tinggi.

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Kacang kedelai. Konsumsi kacang kedelai digadang dapat memberikan efek penurunan kadar kolesterol yang setara dengan konsumsi obat statin.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi kacang kedelai dan olahannya dapat memberikan efek yang serupa dengan obat statin dalam menurunkan kolesterol. Efek penurunan kolesterol ini berasal dari dua jenis protein yang terdapat di dalam kacang kedelai.

Seperti diketahui, kadar kolesterol yang tinggi bisa menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak. Kemunculan plak di dinding pembuluh darah bisa meningkatkan beberapa risiko masalah kesehatan kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan strok.

Orang-orang yang memiliki masalah kolesterol tinggi dapat menekan risiko tersebut dengan menjalani terapi. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat statin untuk menurunkan kadar kolesterol.

Konsumsi kacang kedelai digadang dapat memberikan efek penurunan kadar kolesterol yang setara dengan konsumsi obat statin. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru dalam jurnal Antioxidants.

Sebenarnya, kacang kedelai sudah cukup lama dikenal sebagai makanan yang dapat menurunkan kolesterol. Akan tetapi, studi dalam jurnal Antioxidants merupakan studi pertama yang berhasil mengonfirmasi betapa besarnya efek dari konsumsi kacang kedelai terhadap kadar kolesterol darah.

Menurut studi tersebut, konsumsi kacang kedelai dapat menurunkan akumulasi lemak akibat kolesterol tinggi sebanyak 50-70 persen. Sedangkan penggunaan statin, dapat menurunkan akumulasi lemak sekitar 60 persen.

Baca Juga


Efek penurunan kolesterol pada kacang kedelai berasal dari dua jenis protein yang dimiliki oleh kacang tersebut. Kedua protein tersebut adalah beta conglycinin dan glisinin. Semakin tinggi beta conglycinin yang dikonsumsi, semakin besar penurunan kadar kolesterol jahat atau LDL yang bisa terjadi.

"Sekitar 70 persen protein yang ditemukan pada makanan olahan kedelai, seperti tahu dan susu kedelai, merupakan beta conglycinin dan glisinin," jelas kepala peneliti Viva! Dr Justine Butler, seperti dilansir Express pada Ahad (11/6/2023).

Studi ini tidak memberikan rincian terkait jenis makanan olahan kedelai yang paling baik untuk dikonsumsi. Akan tetapi, studi dalam Journal of Nutrition pada 2019 telah memberikan beberapa rekomendasi terkait makanan berbahan dasar kedelai yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol.

Menurut studi tersebut, konsumsi 25 gram protein kedelai per hari bisa menurunkan kadar kolesterol LDL secara signifikan. Asupan 25 gram protein kedelai ini bisa didapatkan melalui satu porsi tahu atau satu porsi tempe yang dikombinasikan dengan 200 ml susu kedelai atau 20 gram kacang edamame. Edamame merupakan kacang kedelai yang dipanen lebih awal atau masih muda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler