Parlemen Sebut Jangan Anggap Enteng Potensi Rusia untuk Serang Swedia

Saat ini Swedia sedang berusaha memperoleh keanggotaan NATO.

wikipedia
Bendera Swedia. Sebuah laporan komite pertahanan parlemen Swedia mengungkapkan, serangan militer Rusia terhadap negara tersebut tidak dapat dikesampingkan.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM – Sebuah laporan komite pertahanan parlemen Swedia mengungkapkan, serangan militer Rusia terhadap negara tersebut tidak dapat dikesampingkan. Saat ini Swedia diketahui sedang berupaya memperoleh keanggotaan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga


Lembaga penyiaran publik Swedia, SVT, mengungkapkan, dalam laporan komite pertahanan parlemen yang rencananya diterbitkan Senin (19/6/2023), disebutkan bahwa meskipun saat ini Rusia sedang mengerahkan pasukannya di Ukraina, jenis serangan militer lainnya oleh Moskow terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan.

“Rusia juga semakin menurunkan ambang batas untuk penggunaan kekuatan militer serta menunjukkan selera risiko politik dan militer yang tinggi. Kemampuan Rusia untuk melakukan operasi dengan angkatan udara, angkatan laut, senjata jarak jauh atau senjata nuklir terhadap Swedia tetap utuh,” kata SVT, mengutip laporan tersebut, Ahad (18/6/2023).

SVT mengungkapkan laporan itu menguraikan doktrin pertahanan baru untuk Swedia. Doktrin terbaru bersandar pada keanggotaan negara tersebut di NATO.

Sementara doktrin lama yang mengandalkan kerja sama dengan sesama negara Nordik dan Uni Eropa disisihkan. Ketua komite pertahanan parlemen Swedia belum memberikan komentar tentang laporan yang dikutip SVT tersebut.

Saat ini Swedia sedang berusaha memperoleh keanggotaan NATO. Namun upaya mereka masih terganjal oleh penentangan Turki. Penolakan Turki atas masuknya Swedia ke NATO terkait dengan kebijakan negara tersebut atas kelompok milisi Kurdi, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Ankara menuding Swedia dan negara...

 

Ankara menuding Swedia dan negara tetangganya Finlandia tak mendukung upaya perlawanan terhadap PKK dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG). Turki diketahui telah menetapkan dua kelompok tersebut sebagai organisasi teroris.

Berbeda dengan Swedia, Turki telah memberi persetujuan bagi keanggotaan Finlandia. Helsinki resmi menjadi anggota ke-31 NATO pada April lalu.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah meminta Turki berhenti melakukan penentangan terhadap upaya Swedia bergabung dengan aliansi tersebut. Menurut Stoltenberg, Stockholm telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi komplain keamanan yang dilayangkan Ankara.

“Swedia telah mengambil langkah nyata yang signifikan untuk memenuhi keprihatinan Turki. Swedia telah memenuhi kewajibannya,” kata Stoltenberg kepada awak media usai melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul, 4 Juni 2023 lalu.

Stoltenberg menekankan, keanggotaan Swedia tidak hanya akan membuat negara tersebut aman, tapi juga memperkuat NATO, termasuk di dalamnya Turki. “Saya berharap menyelesaikan aksesi Swedia secepat mungkin,” ujarnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler