Dukung Kaesang, Anak Muda Depok: Kebanyakan Sudah Kolot dan Tua, Gak Layak Memimpin

Anak muda Depok mendukung Kaesang karena pemimpin di Depok kebanyakan sudah tua.

Republika/Putra M. Akbar
Warga melintas dengan sepeda listrik dekat baliho bergambar putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep di Jalan Margonda Raya, Depok. Anak muda Depok mendukung Kaesang karena pemimpin di Depok sudah tua.
Rep: mgrol145 Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, berencana maju ke Pilkada Depok. Baliho dengan foto Kaesang pun terpampang di sejumlah titik di Jalan Margonda, Depok. Hal ini membuat pro dan kontra di kalangan warga Depok.

Baca Juga


"Awalnya, gue pikir itu hoaks doang cuma bercandaan netizen aja, tau-tau pas liat tweet-nya Kaesang, YouTube-nya Kaesang ternyata dia klarifikasi mau jadi walkot. Seneng banget sih tau kabar itu," ucap seorang mahasiswa asal Depok, Dwita, kepada republika.co.id, Rabu (21/6/2023).

Dwita bahkan sangat setuju jika Kaesang maju menjadi calon wali kota Depok, dan banyak mengharapkan perubahan yang Kaesang dapat berikan untuk kota Depok itu sendiri. Lanjutnya, supaya Depok bisa mengurangi berita-berita aneh yang meliputi kota tersebut.

"Berita yang viral dari Depok itu kan gak enak semua ya, negatif semua konteksnya, jadi semoga Kaesang bisa jadi lebih positif sih dan bisa mengubah Depok lebih baik. Semoga juga bisa mengaspirasi pendapat anak-anak muda di kota Depok," ujar Dwita.

Sebagai anak muda bagian dari generasi millenial, Kaesang diharapkan bisa membawa banyak perubahan yang terjadi untuk kota Depok ke depannya. "Karena jarang banget ada karyawan dan kepala dinas yang masih muda, kebanyakan sudah terlalu kolot dan tua usianya dan gak layaklah buat memimpin," kata Dwita.

Berita majunya Kaesang menjadi calon wali kota Depok ini tentu mendatangkan banyak pro dan kontra, tidak semua suara menjadikan dirinya banyak dipilih dan terpilih nantinya. Ada pula suara-suara publik yang menolak atau meragukan Kaesang memimpin Depok untuk maju di Pilwalkot Depok 2024.

"Sebagai warga yang KTP asli Depok nih, sebenarnya gak muluk-muluk ya karena emang gak terlalu tertarik sama politik. Terus juga baru tau kalau Kaesang mau maju jadi wali kota setelah liat banner di Margonda itu kan," kata warga Depok lainnya, Dinda.

Dinda menyampaikan, tahun ini sebagai tahun-tahun politik yang dirinya tidak setuju dan belum tentu memilih Kaesang nantinya karena perlu melihat calon-calon lainnya terlebih dahulu.

"Sebenarnya gue sebagai rakyat biasa tuh ngeliatnya dari awal sih, satu, Kaesang bukan warga Depok asli. Kedua, gue belum pernah liat sekali pun dia itu ngadain sesuatu kayak event atau rancangan yang benar-benar buat Depok, misalnya dia ngadain perbaikan jalan dan dia turun langsung gitu, itu tuh belum kelihatan buat Depok," ujar Dinda.

Depok dikenal sebagai kota yang banyak mendulang reaksi masyarakat karena cuitan atau bahkan video viral yang selalu datang dari kota satu itu. "Mungkin ke depannya kalau Kaesang jadi wali kota, dia bisa bikin Depok terkenal bukan hanya karena hal-hal konyolnya aja. Kayak misalnya dia jadiin Depok sebagai kota yang banyak ciri khas, gak ngandelin Margonda aja karena kan banyak wilayah Depok yang lebih pelosok, itu diperhatikan juga agar bisa jauh lebih baik," kata dia.

Respons mengenai Kaesang Pangarep menjadi calon wali kota ini dapat digambarkan bahwa semuanya punya hak suara sendiri-sendiri, dan nantinya terpilih atau tidaknya Kaesang sebagai Wali Kota Depok akan jadi keputusan masyarakat Indonesia pada akhirnya.

Sebelumnya pun Kaesang Pangarep menyusul menantu dan anak Presiden Jokowi lain mulai menunjukkan ketertarikan untuk maju di Pilwalkot Depok 2024. Bahkan, Kaesang mengaku sudah mendapatkan restu dari keluarga besarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler