Masih Ingat Balita yang Dikasih Minum dari 'Bong' Sabu oleh Tetangga? Begini Kabarnya Kini

Balai Rehabilitasi BNN Samarinda masih rawat balita positif narkoba.

www.hippopx.com
Anak sakit (ilustrasi). Seorang balita berusia tiga tahun dirawat setelah positif sabu akibat pemberian air minum dari botol yang sebelumnya digunakan tetangganya untuk mengonsumsi sabu.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Tanah Merah Samarinda, Kalimantan Timur, hingga kini masih memberikan perawatan terhadap bayi berusia tiga tahun yang positif narkoba. Bayi tersebut mengalami gangguan kesehatan setelah meminum air dari botol yang sebelumnya digunakan tetangganya untuk mengonsumsi sabu-sabu.

"Kami melakukan perawatan terhadap bayi dan ibunya sejak tanggal 12 Juni 2023 hingga saat ini," ujar Kepala Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Tanah Merah Komisaris Besar Polisi Sutarso di Samarinda, Rabu (21/6/2023).

Sutarso menjelaskan pihaknya memberikan perawatan untuk aspek kesehatan fisik, psikis dan psikososial. Balita tersebut telah menjalani asesmen (penilaian), pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan gigi, termasuk pemeriksaan psikis, berupa asesmen tumbuh kembang anak.

Balai Rehabilitasi BNN juga melakukan serangkaian terapi terhadap balita tersebut. Balita itu menjalani terapi bermain, terapi seni, dan terapi pemberian tinggi energi tinggi protein untuk memperbaiki asupan gizinya.

"Sedangkan terhadap ibu balita telah dilakukan farmakoterapi, konseling individu, psiko-edukasi pengasuhan anak balita dan psiko-edukasi pola hidup bersih dan sehat," kata Sutarso.

Setelah rangkaian terapi tersebut dilakukan, lanjut Sutarso, kondisi balita saat ini telah membaik kesehatannya. Keadaan fisiknya sehat tanpa ada gejala gangguan zat dan pola tidur juga kembali normal.

Baca Juga


Sementara itu, hasil asesmen psikologis oleh tim Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah menunjukkan bahwa tumbuh kembang balita tersebut sesuai dengan usianya. Kondisi ibu balita secara umum juga sehat dan tidak ada keluhan fisik.

Dari kacamata aspek psikologis, kondisi emosional sang ibu sudah cenderung stabil. Tim melihat telah terjadi penurunan rasa takut, khawatir, dan cemas dibanding kondisi awal.

"Berdasarkan kondisi tersebut maka balita dan ibunya dipersiapkan kembali ke tempat tinggalnya," ujar Sutarso.

Bersama BNN Kaltim dan Tim Intervensi Berbasis Masyarakat, Sutarso mengatakan pihaknya melakukan kegiatan pasca rehabilitasi berupa pemantauan. Mereka juga memfasilitasi dukungan pemulihan di lingkungan tempat tinggal balita.

Kasus ini bermula saat seorang ibu membawa buah hatinya yang berusia tiga tahun berkunjung ke rumah tetangga. Balita tersebut kemudian merasa kehausan dan diberikan air dari wadah bekas konsumsi sabu oleh tetangganya, ST (51 tahun).

Akibatnya, balita tersebut menjadi lebih aktif dari biasanya. Ketika diperiksakan, ia dinyatakan positif narkotika jenis sabu-sabu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler