Soal Cawapres 2024, Erick Thohir: Saya Tegak Lurus Sama Pak Jokowi
Nama Erick Thohir bertengger di papan atas sejumlah survei sebagai cawapres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir santer disebut-sebut sebagai salah satu calon wakil presiden 2024. Itu diperkuat dengan hasil survei sejumlah lembaga yang menempatkan nama Erick di posisi teratas. Bagaimana sikap Erick Thohir sebenarnya?
“Saya tegak lurus sama Bapak Presiden Jokowi. Ikut beliau, karena saya melihat beliau itu. Artinya, ketika ini ada sebuah kesempatan membangun negara ini lebih baik lagi dan beliau ada di situ, ini sebuah kesempatan. Tetapi saya bukan mengawarkan diri atau jualan kemana-mana bahwa saya yang terbaik, tidak. Saya sudah bilang, saya siap di dalam dan di luar pemerintahan,” kata Erick Thohir dalam tayangan Kick Andy Double Check, Jumat malam (30/6/2023).
Erick menambahkan, selama tiga tahun di pemerintahan dirinya merasakan kebahagiaan yang luar biasa ketika bisa membantu banyak orang.
Jawaban itu disampaikan Erick merespons pertanyaan apakah dirinya bersedia jika diminta menjadi wakil salah satu kandidat calon presiden. Apakah itu berarti Erick bersedia jika yang meminta adalah Presiden Jokowi?
Erick mengatakan, hal itu masih tergantung pada dukungan partai. Seperti diketahui, Erick bukan orang partai. Sejauh ini, baru Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah mengumumkan mengusung Erick untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Ditanya lagi apakah dirinya bersedia jika semua syarat terpenuhi, Erick mengatakan tergantung pada kesepakatannya bagaimana. Harus ada hitam di atas putih.
“Tergantung pada mau dibawa ke mana bangsa ini. Apa yang akan kita lakukan ke depan. Untuk apa kita punya kekuasaan tetapi malah menjerumuskan bangsa ini. Saya tidak mau menjadi bagian itu. Kalau begitu, saya lebih baik di luar pemerintah saja. Tapi kalau ada kesepakatan besar, ada tolak ukur yang jelas, ya, semua sepakat mau kemana, kita duduk. Tapi kalau sekedar mencari kekuasaan, janganlah. Kasihan bangsa ini,” tambah Erick.
Terkait kemungkinan dirinya menjadi cawapres 2024, kata Erick, sejauh ini masih berupa rumor dan belum ada kesepakatan atau perjanjian hitam di atas putih.
“Saya tegak lurus sama Pak Presiden. Saya ini pembantu presiden. Artinya apa? Selama tidak ada hitam di atas putih, saya rasa jangan GR dulu. Karena semua ini kan ada konteks apalagi yang namanya capres cawapres itu kan harus 20% (dukungannya). Jadi saya rasa terlalu dini kalau masalah rumor, masalah isu-isu, saya rasa ada waktunya menjawab tapi tidak pada saat ini. Kita belum ada hitam di atas putihnya. Silahkan aja cek di mana-mana,” kata Erick.
Nama Erick Thohir bertengger di papan atas sejumlah survei sebagai calon wakil presiden untuk para capres yang dinilai potensial menang saat ini, bersaing ketat dengan sejumlah nama lain seperti Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono dan Mahfud MD.
Terbaru, pendiri Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Saiful Mujani mengatakan Erick Thohir paling potensial mendapatkan dukungan jika berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Dalam hasil survei yang dilakukan oleh SMRC pada Mei 2023, Erick Thohir mendapatkan dukungan tertinggi dari masyarakat untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Ketum PSSI itu mendapatkan dukungan sebesar 19,4% dari masyarakat dan bertengger di posisi pertama. Di posisi kedua, terdapat nama Menparekraf Sandiaga Uno dengan total dukungan 14,3%.
Survei lain oleh Political Weather Station (PWS) yang diumumkan pada 26 Juni lalu menemukan bahwa nama Erick Thohir juga menduduki urutan teratas untuk mendampingi Prabowo Subianto. Erick mendulang 18,5% suara, disusul Mahfud MD 18,2% dan Ridwan Kamil 16,8%.