IPO Pertamina Hulu Energi, Kementerian BUMN Tunggu Stabilitas Pasar

Pemerintah dan Pertamina masih melihat situasi pasar saat ini.

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Fasilitas Pertamina Hulu Energi (PHE).
Rep: Intan Pratiwi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pemerintah untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menunggu stabilitas pasar. Pemerintah dan Pertamina masih melihat situasi pasar saat ini dan menghitung dengan cermat.

Baca Juga


Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury menjelaskan, melalui IPO ini, Pertamina diprediksi akan mengantongi nilai market cap hingga 20 miliar dolar AS. Untuk itu, kata Pahala perlu perhitungan yang cermat dan melihat respons pasar.

"Karena sebagai perusahaan yang memiliki kapitalisasinya besar hingga 20 miliar dolar AS kita perlu lihat perkembangan pasar," ujar Pahala di Jakarta, Senin (3/7/2023).

Pahala mengatakan, saat ini ada kurang lebih lima joint lead underwriter yang mengampu IPO PHE ini. Nama-nama seperti Citibank, JP Morgan, Credit Swiss, hingga Mandiri Sekuritas disebut ikut andil.

Pahala mengaku sedang berdiskusi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan OJK mengenai jumlah saham PHE yang bisa diterbitkan di pasar. Hal ini disebabkan ada aturan perusahaan publik harus melepas saham sebesar 7,5 persen.

“Jadi nanti kita akan bicara dengan BEI dan OJK mengenai aturan tersebut,” sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler