Pahitnya Marquez, Jalani Titik Terendah di Tengah Kepungan Murid-Murid Valentino Rossi
Dulu, Marquez mengganggu Rossi, kini, ia harus menghadapi kepungan anak didik VR46.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak perlu mencari siapa yang salah dalam insiden 'Sepang Clash' 2015 antara pembalap legenda Valentino Rossi dan Marc Marquez. Satu yang pasti, bekas luka yang mendera Rossi dan para penggemar setianya belum kunjung sembuh.
Ketegangan antara pemilik nomor 46 dengan rider asal Spanyol, Marquez, masih menyisakan cerita. Bahkan, setelah Rossi memutuskan pensiun dari MotoGP pada 2021 lalu.
Marquez yang masih membalap di sirkuit balap hingga sekarang tetap mendapat perlakuan dingin dari sesama rider. Pasalnya, para pembalap yang turut membenci the Baby Alien merupakan atlet balap motor yang lahir dari 'rahim' akademi milik Rossi yaitu VR46.
Adalah Francesco Bagnaia, Luca Marini, Marco Bezzecchi, dan Franco Morbidelli yang merupakan pembalap MotoGP anak didik Rossi. Luca Marini dan Marco Bezzecchi hingga kini masih membalap bersama tim milik Rossi di MotoGP, Mooney VR46 Team Racing.
Sementara mantan Direktur LCR Honda, Oscar Haro, menilai Bezzecchi, dan Marini yang juga lulusan VR46 academy memikul asa untuk melanjutkan persaingan Rossi dan Marquez.
Hingga kini Marquez sendiri masih dianggap ancaman oleh pembalap lain. Meski the Baby Alien banyak terganggu oleh cedera dalam beberapa musim terakhir.
Grafik performa menurun Marquez sebenarnya sudah terjadi sejak MotoGP 2022. Pemilik enam gelar juara dunia MotoGP itu kali terakhir meraih kemenangan di MotoGP Emilia Romagna pada 24 Oktober 2021.
Menariknya kondisi Marquez saat ini banyak dikaitkan dengan insiden 'Sepang Clash' yang membuat Rossi kandas meraih titel ke-10 gelar balap dunia, 2015 silam. Bahkan tidak sedikit para penggemar the Doctor menyebut Marquez menelan karma atas 'dosanya' terhadap sang idola.
Banyak narasi di mana karier pembalap bintang langsung terjun bebas seusai mengalami cedera hebat, tapi tidak sedikit pula yang berhasil bangkit dan melakukan comeback luar biasa seperti Jorge Lorenzo pada 2013 dan Rossi musim 2010.
Rossi memiliki banyak loyalis berkat aksi dan karismanya ketika berada di lintasan MotoGP. Bahkan, persoalan kebencian the Doctor terhadap Marquez seolah terwariskan hingga ke lingkungan tim Mooney dengan rider Marco Bezzecchi.
Bagnaia yang membela panji Ducati Lenovo bahkan pernah secara langsung menunjukkan ketidaksukaan kepada Marquez. Itu terjadi pada kualifikasi MotoGP Italia awal bulan lalu. Bagnaia tampak melakukan protes atas aksi nyeleneh Marquez.
Keduanya saling berpapasan di tikungan pertama...
Keduanya saling berpapasan di tikungan pertama. Bagnaia merasa Marquez menghalangi jalannya yang sedang menjalani lap cepat pertama pada putaran kedua.
Sang juara dunia 2022 langsung menghampiri Marquez dan marah-marah sambil memukul paha sendiri. Marquez balas melakukan gestur provokatif.
Namun, Marquez enggan disalahkan dan balik menghardik juniornya di MotoGP itu. "Saya kesal, dan saya menunjukkannya karena saya sendiri bingung apa yang dia protes," kata Marquez seusai sesi kualifikasi.
Hingga kini, hubungan keduanya pun tak pernah terlihat akrab. Namun bicara prestasi, berbeda dengan Marquez, Bagnaia menjalani musim yang sukses. Pembalap asal Italia itu sudah mengoleksi 194 poin dan menduduki peringkat pertama klasemen sementara pembalap. Adapun Marquez di posisi ke-19 dengan baru memiliki 15 poin.
- persaingan valentino rossi dan marc marquez
- late breaking ala marc marquez
- marquez crash
- anak didik valentino rossi
- vr46 academy
- motogp
- marquez vs bagnaia
- Francesco Bagnaia
- Luca Marini
- Marco Bezzecchi
- dan Franco Morbidelli
- fabio quartararo
- late breaking marquez
- leg wave valentino rossi
- teknik andalan rossi