Setelah Perlawanan Jenin, Biden Sebut Pemerintah Palestina tak Lagi Punya Kredibilitas

Israel akan bekerja untuk mencegah bubarnya Otoritas Palestina.

EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Mobil rusak dan puing-puing di jalan setelah serangan tentara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, (5/7/2023).
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Buntut serangan militer Israel ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, AS menyebut Otoritas Palestina tak lagi punya kredibilitas. Serangan ke Jenin menurut Israel untuk memberangus kelompok perlawanan di sana. 

Baca Juga


Jenin menjadi basis Hamas, Jihad Islam, dan Brigade Jenin yang dianggap Israel sebagai teroris. Gedung Putih membela Israel dengan menyatakan berhak melindungi warganya dari serangan teroris meski menyebabkan 12 orang meninggal termasuk empat anak-anak. 

‘’Palestina telah kehilangan kredibilitasnya, bukan hanya karena apa yang telah Israel lakukan. Nomor satu, mereka kehilangan kredibilitas dan nomor dua, Palestina menctiptakan ruang kosong bagi ekstremisme,’’ kata Presiden AS Joe Biden dalam wawancara dengan CNN yang disiarkan Ahad (9/7/2023). 

Menurut Biden, persoalan di Tepi Barat saat ini tidak semuanya Israel.’’Namun mereka bagian dari masalah yang ada sekarang ini,’’ katanya merujuk anggota kabinet nasionalis yang terus memperluas permukiman ilegal Yahudi.  

Ahad lalu, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan, Israel akan bekerja untuk mencegah bubarnya Otoritas Palestina yang selama ini didukung Barat. Namun, tak diungkapkan langkah apa saja yang akan ditempuh Israel. 

Israel meningkatkan operasi militer terhadap kelompok perlawanan bersenjata di Tepi Barat, di mana Pemerintah Palestina yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas memiliki otonomi terbatas. Pemerintah Abbas dianggap lemah dalam menghadapi ratusan kelompok perlawanan. 

Pemerintahan Abbas juga tak bisa mencegah perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat. Kantor Netanyahu menyatakan, meski bukan keputusan bulay kabinet keamanannya akan mencegahnya bubarnya pemerintahan Palestina. 

Pemerintahan koalisinya melibatkan partai sayap kanan yang menentangkan berdirinya negara Palestina. Dalam pemungutan suara kabinet keamanan, delapan orang setuju, satu menentang, dan satu lainnya abstain. 

Nantinya, Netanyahu dan menteri pertahanan akan menyusun langkah-langkah untuk menstabilkan situasi sipil Palestina. Meski demikian belum diungkapkan langkah spesifik seperti apa yang akan mereka tempuh. 

Dibentuk 30 tahun lalu.....

Dibentuk 30 tahun lalu, sebagai bagian dari kesepakatan damai sementara dengan Israel, popularitas Pemerintah Palestina menurun di tengah tudingan korupsi, tidak kompeten. Dari kalangan oposisi Palestina, Abbas dianggap lebih banyak mengakomodasi Israel. 

Di sisi lain, saat ini terdapat ketidakpastian mengenai posisi Presiden Abbas yang telah berusia 87 tahun. Ia telah memegang jabatan presiden selama dua dekade dan menolak desakan agar ia segera meletakkan jabatannya itu. 

Prospek perdamaian dengan Israel juga semakin menjauh selama Abbas menjabat presiden. Bagi rakyat Palestina, pemerintahan sayap kanan Netanyahu membuat kondisi semakin buruk. Kekerasan melonjak, perluasan permukiman ilegal juga terus berjalan. 

Bagi warga Palestina, Jenin menjadi simbol perlawanan. Banyak anak muda mengangkat senjata membela komunitas mereka serta melawan militer Israel dan para pemukim yang melakukan serangan kepada warga Palestina di seluruh Tepi Barat. 

Para pengamat mengungkapkan, berdasarkan bukti awal, serangan ke Jenin hanya akan meningkatkan perlawanan. 

Direktur Eksekutif the Palestine Institute for Public Diplomacy Ines Abdel Razek menyatakan serangan brutal Israel dalam jangka pendek ingin menunjukkan kendali dan kuasa mereka atas Palestina. 

‘’Namun sejarah menunjukkan kepada kita, ini membuat rakyat Palestina semakin memantapkan diri untuk melawan,’’ katanya seperti dilansir Aljazirah, Kamis (6/7/2023). Bahkan, perlawanan di Jenin kemarin berasal dari beragam kelompok. 

Kelompok bersenjata di Jenin ada yang berafiliasi dengan Brigade Al-Aqsa di bawah kendali Fatah, partai politik pendukung Presiden Mahmud Abbas. Ada pula Brigade Jenin dikenal pula Batalion Jenin. Lainnya berasal dari faksi politik Palestina atau yang berdiri otonom.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler