OJK: Penyaluran Kredit UMKM di Sulut Tumbuh 7,20 Persen
Perbankan di Sulut tak hanya menyalurkan kredit konsumtif tapi juga produktif.
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami pertumbuhan sebesar 7,20 persen secara tahunan pada April 2023.
"Hingga April 2023, perbankan yang beraktivitas di Sulut telah menyalurkan kredit kepada UMKM mencapai Rp 13,04 triliun atau tumbuh 7,20 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu yang Rp 12,16 triliun," kata Kepala OJK Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Winter Marbundi Manado, Sulut, Senin (10/7/2023).
Dia mengatakan, dibandingkan dengan posisi akhir 2022 yang sebesar Rp 12,74 triliun, juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,34 persen.
Winter menjelaskan melihat pertumbuhan kredit UMKM yang mengalami peningkatan, berarti perbankan di Sulut bukan hanya menyalurkan kredit konsumtif tapi juga produktif. UMKM di Sulut masih perlu diberikan pendanaan, sehingga pihaknya berharap perbankan bisa memanfaatkan kesempatan ini.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena perbankan di Sulut diawasi oleh OJK dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," kata Winter.
Dia mengatakan, secara umum, kredit perbankan Sulut tumbuh 5,76 persen pada 2022 sebesar Rp 42,10 triliun, menjadi Rp 44,52 triliun pada April 2023. Selain itu, katanya, kredit macet atau non performing loan (NPL) mengalami penurunan dari 3,39 persen pada April 2022 menjadi 2,89 persen di April 2023.
"Hal ini mencerminkan kesadaran nasabah mengembalikan pinjaman sudah mulai tinggi," kata Winter.