Cina kembali Pamer Kekuatan di Dekat Taiwan, Kirim Kapal Perang dan Skuadron Jet Tempur
Cina selalu mengklaim Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya.
REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Militer Cina kembali unjuk kekuatan dengan mengirim kapal angkatan laut dan sekelompok besar pesawat tempur, termasuk jet tempur dan pesawat pengebom, ke arah perairan Taiwan selama dua hari terakhir, dalam keterangan kementerian pertahanan Taiwan pada Rabu (12/7/2023).
Pamer kekuatan militer ini merupakan latihan militer tahunan yang bertujuan untuk mempertahankan diri dari kemungkinan invasi. Tentara Pembebasan Rakyat Cina mengirimkan 38 pesawat tempur dan 9 kapal angkatan laut di sekitar Taiwan, antara pukul 6 pagi hari Selasa (11/7/2023) hingga 6 pagi Rabu (12/7/2023).
Sejak Rabu pagi hingga siang hari, militer menerbangkan 30 pesawat lainnya, di antaranya termasuk pesawat tempur J-10 dan J-16. Dari jumlah tersebut, 32 di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan, batas tidak resmi yang selama ini dianggap sebagai penyangga antara pulau dan daratan. Kemudian pada Rabu, 23 pesawat lainnya melintasi garis tengah.
Taiwan dijadwalkan akan mengadakan latihan tahunan Han Guang akhir bulan ini, di mana militernya akan mengadakan latihan kesiapan tempur untuk mencegah invasi. Taiwan juga akan mengadakan latihan tahunan Wan'an yang bertujuan untuk mempersiapkan warga sipil dalam menghadapi bencana alam dan berlatih evakuasi jika terjadi serangan udara.
Cina selalu mengklaim Taiwan yang telah memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayah kedaulatannya. Dan Cina dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan ketidaksenangannya terhadap kegiatan politik di Taiwan dengan meningkatkan jumlah pesawat militer yang dikirim ke negara pulau tersebut.
Pada tahun lalu, Cina juga mulai mengirimkan kapal angkatan lautnya, serta pesawat tak berawak untuk mengitari perairan di dekat pulau tersebut. Dalam manuver hari Selasa dan Rabu, militer Cina, PLA menerbangkan pesawat pengebom H-6 dalam satu putaran besar ke selatan Taiwan, melewati pulau tersebut sebelum berputar kembali ke arah pantai selatan Cina.
Latihan militer terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan tanggapan atas kunjungan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus lalu. PLA lalu menembakkan rudal ke atas pulau itu, yang telah meningkatkan eskalasi militer kedua negara. Situasi ini telah mengganggu jalur perdagangan di Selat Taiwan dan memaksa jalur penerbangan pesawat untuk mengalihkan rute penerbangan mereka.
Pada April, PLA juga mengadakan latihan kesiapan tempur berskala besar di udara dan perairan di sekitar Taiwan, sebagai tanggapan atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS saat ini, Kevin McCarthy.