Fakta Mengejutkan, Messi Datang Saat Inter Miami Berada di Titik Terendah
Messi secara resmi kini memperkuat tim terburuk di Major League Soccer.
REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Inter Miami berada di titik terendah saat Lionel Messi datang. The Herons sudah resmi memiliki peraih tujuh Ballon d'Or itu.
Perayaan penandatanganan Messi akan segera dilakukan. Euforia terasa. Namun, di balik keberhasilan Inter mendatangkan sang bintang, ada kegentingan yang tak terelakkan.
Itu terkait kondisi Skuad polesan Gerardo Martino di lapangan. Kamal Miller dan rekan-rekan tanpa kemenangan dalam 11 pertandingan beruntun di Major League Soccer (MLS). Teranyar, klub milik David Beckham ini dibantai St. Louis City tiga gol tanpa balas.
Secara keseluruan, Inter Miami telah merasakan 14 kekalahan dalam 22 pertandingan. Informasi bergabungnya Messi, beberapa jam sebelum pertandingan, tak cukup membantu. Rekan-rekannya kesulitan berkembang di lapangan.
The Herons berada di posisi terbawah klasemen sementara wilayah timur. Secara keseluruhan, anak asuh Martino menempati peringkat ke-29 dari 29 klub. Cukup mengenaskan.
"Itu membuat Messi, secara resmi kini memperkuat tim terburuk di MLS," demikian laporan yang dikutip dari France24, Ahad (16/7/2023).
La Pulga masih harus berlatih dengan tim barunya, dalam beberapa hari ke depan. Ia butuh penyesuaian. Juara dunia 2022 itu diprediksi menjalani debut bersama Inter Miami pada Jumat (21/7/2023).
Saat itu, the Herons bertemu Cruz Azul. Sebuah turnamen baru bernama Piala Liga. Ajang mempertemukan tim dari MLS dan Liga Meksiko.
Terlepas dari penurunan performa klub, penggemar tetap bersemangat. Kehadiran kapten tim nasional Argentina ini membawa angin segar. Itu bisa meningkatkan popularitas Inter Miami dan MLS secara umum, di pentas global.
"Lionel Messi adalah individu dengan bakat tak tertandingi. Apa yang dia bawa di dalam dan di luar lapangan akan mengangkat semua orang di sekitarnya. Kami senang memilikinya di Inter Miami," kata Direktur Olahraga klub tersebut Chris Henderson.
Messi meraih segalanya bersama Barcelona. Sebelum menuju Amerika Serikat ia sempat berkostum Paris Saint Germain selama dua tahun. Kini petualangan baru menantinya di Negeri Paman Sam.