Tak Kenal Menyerah, Hamas Hancurkan Lima Tank Israel

Media Israel menyebut Hamas telah merekrut pejuang-pejuang baru.

AP Photo/Matias Delacroix
Tentara Israel di atas tank di sepanjang Jalur Alpha yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel dari Suriah, di kota Majdal Shams, Senin, 9 Desember 2024.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Perjuangan Hamas di Jalur Gaza belumlah habis. Sayap bersenjata Hamas mengumumkan pada Jumat bahwa mereka telah menargetkan dan menghancurkan lima tank tentara Israel di Jalur Gaza utara, wilayah yang telah dihantam genosida Zionis selama lebih dari 15 bulan. Demikian Anadolu Agency melaporkan.

Baca Juga


Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Qassam mengatakan para pejuangnya menargetkan tank Merkava dengan alat peledak di daerah Al-Saftawi, sebelah barat kamp pengungsi Jabalia. Dalam pernyataan kedua, mereka menambahkan bahwa para pejuangnya menargetkan empat tank lagi dengan alat peledak di kota Jabalia timur.

Brigade Al-Qassam mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa para pejuangnya menargetkan helikopter Apache Israel dengan roket SAM di sebelah timur kamp pengungsi Al-Bureij, Jalur Gaza tengah.

Tentara Israel belum mengomentari pernyataan Hamas. Namun otoritas Militer Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, yang telah mengakibatkan kematian lebih dari 45.650 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pada bulan November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terkait dengan perang di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza

Kebangkitan Hamas

 

Media Israel mengakui bahwa Hamas membuat 'kebangkitan' penting dengan merekrut pasukan baru. Demikian Channel 12 melaporkan dan The Jerusalem Post mengkonfirmasi pada Rabu malam.

Dikombinasikan dengan pasukan dari Jihad Islam Palestina, Channel 12 mengatakan pada Rabu malam bahwa Hamas kini memiliki sekitar 20 ribu hingga 23 ribu pejuang.

Namun informasi yang diperoleh media Israel, The Jerusalem Post mengindikasikan bahwa baru-baru ini, jumlahnya lebih dekat ke sekitar 12 ribu orang.

Fluktuasi spekulasi angka ini menjadi semakin mencolok jika dibandingkan dengan angka-angka sebelumnya yang dikeluarkan oleh IDF atau Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. IDF terakhir kali mengeklaim telah membunuh antara 17 ribu hingga 20 ribu pejuang Hamas dan PIJ selama perang.

Adapun pada Juni, IDF mengatakan bahwa antara 14 ribu-16.000 pejuang Hamas telah terluka. Sementara 6.000 warga Gaza dilaporkan telah selama masa penyerangan Israel. Sedikitnya 4.300 orang masih ditahan, dan paling banyak 2.200 orang dikembalikan ke Gaza karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Jika laporan Channel 12 benar, maka 9.000 personel pasukan Hamas terbagi antara Gaza utara dan selatan, PIJ dengan 4.000 pejuang, dan 7.000-10.000 pejuang yang tidak terorganisir yang tersebar di seluruh daerah kantong.

Sebuah sumber mengatakan kepada Post pada Rabu malam bahwa jumlah totalnya masih belum jelas, tetapi kualitas pejuang Hamas yang baru menerima senjata jauh lebih rendah daripada kondisi mereka pada awal perang. Ini mengingat banyak dari mereka adalah anak-anak di bawah umur yang tidak terlatih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler