Anggota Kongres AS Tarik Ucapan yang Menyebut Israel Rasis
Kebijakan pemerintahan ekstrem kanan Netanyahu dianggap rasis.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Anggota parlemen dari Partai Demokrat Pramila Jayapal meminta maaf telah menyebut Israel negara rasis. Menyusul desakan pimpinan parlemen asal partainya yang menentang pernyataan Jayapal sebelumnya yang dianggap memojokkan Israel.
‘’Saya tak berniat menepis luka mendalam warga Israel dan komunitas Yahudi diaspora yang masih merasakan trauma persekusi dan kekerasan besar-besaran, Holocaust serta anti-Semit dan kekerasan sarat kebencian hingga sekarang,’’ kata Jayapal, Ahad (16/7/2023)
Jayapal menyatakan sejak lama mendukung solusi dua negara dalam konflik yang melibatkan Palestina dan Israel. Namun ia pun menegaskan sikapnya yang menentang perluasan permukiman di wilayah yang diduduki Israel.
Sehari sebelumnya, Jayapal menyampaikan pernyataan yang melabeli Israel negara rasis. Sejumlah laporan media menyebutkan, saat itu Jayapal berbicara dalam sebuah konferensi di Chicago dan para pengunjuk rasa pro-Palestina menginterupsi panel diskusi.
‘’Saya tak yakin ide Israel sebagai negara adalah rasis,’’ kata Jayapal. Namun dalam acara itu ia menyatakan yakin pemerintahan ekstrem kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjalankan kebijakan-kebijakan rasis dan diskriminasi.
‘’Maka, banyak rasis ekstrem yang mendorong kebijakan tersebut di dalam pemerintahan Israel sekarang,’’ ujar Jayapal. Dalam pernyataan terpisah, Ahad, pimpinan fraksi Demokrat di House of Representative dari Demokrat, Hakeem Jeffries dan tiga wakilnya berkomentar.
‘’Israel bukan negara rasis,’’ ucap mereka menepis pernyataan Jayapal. Menurut dia, ada beberapa individu di koalisi pemerintahan Israel saat ini yang Demokrat tak sepandangan dengan mereka. Seperti halnya beda pendapat dengan anggota parlemen dari Partai Republik
Meski demikian, Jeffries tak secara spesifik menyebut Jayapal dalam pernyataannya tersebut. Kontroversi soal Israel negara rasis muncul seiring undangan House of Representative dan Senat AS yang mengundang Presiden Israel Isaac Herzog ke Kongres.
Rencananya pada Rabu ini, Herzog.....
Rencananya, pada Rabu ini Herzog mendapatkan kesempatan berpidato di Kongres sehari setelah melakukan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden. Sejumlah anggota Kongres dari Kaukus Progresif menyatakan tak akan menghadiri acara pidato tersebut.
Terkait permintaan maaf, hal ini juga terjadi pada kantor berita BBC beberapa waktu lalu. Kelompok pendukung Israel di Inggris marah kepada presenter BBC News yang mewawancarai mantan perdana menteri Naftali Bennett terkait serangan pasukan Israel ke Jenin dan menyebabkan sejumlah anak-anak menjadi korban meninggal.
Wawancara dengan Bennett dilakukan oleh pembawa acara BBC News, Anjana Gadgil. Setelah acara selesai, pendukung Israel dan kelompok pro negara Yahudi beraksi menentang Gadgil. Menudingny biasa dan melanggar aturan BBC yang tak melakukan pemihakan.
Protes mereka layangkan ke BBC dan lembaga ini meminta maaf atas bahasa yang digunakan Gadgil dalam wawancara itu.
Seorang juru bicara BBC mengungkapkan, pihaknya menerima masukan dan komplain soal wawancara Gadgil dengan Bennett di BBC News soal Jenin,Tepi Barat setelah pasukan Israel keluar dari sana Selasa (4/7/2023) tengah malam.
‘’Komplain muncul berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan spesifik dalam wawancara mengenai kematian anak-anak muda di kamp pengungsi Jenin,’’katanya seperti diberitakan Arab News, Kamis (6/7/2023).
Ia menambahkan, PBB mengangkat itu mengenai dampak operasi militer Israel di Jenin pada anak-anak dan pemuda. ‘’Meski subjek ini sah ditanyakan dalam wawancara, kami meminta maaf bahasa yang digunakan tak disusun secara baik dan kurang tepat.’’