Sertijab Menkominfo, Mahfud MD: Di Sini Sedang Terjadi Masalah Jadi Jangan Sembarang
Jabatan Menkominfo kini diemban oleh Ketum Relawan Projo, Budi Arie.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud MD melaksanakan serah terima jabatan dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi bersama dengan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria di Kantor Kominfo, Senin (17/7/2023). Mahfud bersyukur akhirnya posisi menkominfo diisi secara definitif.
Selama dua bulan terakhir, Mahfud harus membagi waktu dengan merangkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Sementara, tugas-tugas Kementerian Kominfo kata Mahfud tidak bisa dilakukan dengan asal karena sedang terjadi masalah hukum di proyek pengadaan base transciever station (BTS) 4G.
"Itu harus dibaca hati-hati karena sedang terjadi masalah, di sini tidak sembarang lalu sana-sana gitu. Kalau saya (harus) baca betul jangan sampai ada risiko kesalahan terhadap, terutama manajemen dan alur keluar masuk uang dan kontrak-kontrak gitu supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan bersama," ujar Mahfud MD kepada menkominfo dan wamenkominfo baru.
Mahfud mengingatkan, tugas-tugas yang menanti Budi Arie maupun Nezar Patria. Menurutnya, bidang komunikasi dan informatika sangat penting sehingga dibutuhkan keseriusan dan kehati-hatian.
"Surat-surat yang masuk ke kantor ini sangat banyak karena kantor ini memang sangat besar. Bisa dikatakan salah satu raksasa perkantoran kita di Kementerian pemerintahan adalah Kominfo ini," ujar Mahfud.
Karena itu, dia menyampaikan selamat kepada Budi Arie maupun Nezar Patria yang baru dilantik. Menurutnya, sosok keduanya layak untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Johnny G Plate yang kini menjadi terdakwa kasus proyek BTS Kominfo.
"Dan ditunjuk orang yang menurut saya tepat dan punya waktu untuk melakukan ini karena tugasnya memang khusus menjadi menteri bukan Plt lagi, ini definitif dibantu lahi oleh seorang wakil menteri yang datang dari kalangan profesional," ujarnya.
Sementara itu, Budi Arie Setiadi yang baru dilantik hari ini menyampaikan kesiapannya melaksanakan tugas-tugas membantu presiden dalam bidang komunikasi dan informatika. Usai melakukan serah terima jabatan Menkominfo dengan Plt Menkominfo Mahfud MD, optimistis dapat mengatasi persoalan dan tantangan komunikasi dan informatika di Indonesia.
"Seperti tadi arahan pak Menko berat sekali ya tantangannya. Tapi kita harus tetap optimis dan gerak cepat. Nggak usah pesimis, bahwa ada masalah biarlah yang bermasalah berurusan dengan masalahnya, kita semua yang tidak bermasalah menyelesaikan masalah, begitu kan," ujar Budi Arie.
Budi Arie mengatakan, bersama dengan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria yang baru dilantik hari ini juga akan bekerja sama membenahi persoalan dan tantangan komunikasi dan informatika di Indonesia. Budi mengatakan, persoalan akses internet, digitalisasi hingga kecepatan data saat ini menjadi penting bagi seluruh masyarakat.
"Karena bandwidth untuk rakyat itu jadi penting, jangan sampai rakyat Indonesia ini tidak memiliki akses untuk menikmati atau melaksanakan akses terhadap digitalisasi dan pengembangan yang begitu pesat. Saya pikir tantangan kita banyak sekali soal infrastruktur digital," ujar Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) tersebut.
Pada hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Budi Arie sebagai menteri Komunikasi dan Informatika di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023). Budi Arie sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT)
Sementara itu, wakil menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan ada banyak hal yang harus dikerjakan dirinya bersama Menkominfo baru dalam satu tahun dua bulan ke depan. Hal ini sesuai masa jabatan kabinet Indonesia Maju hingga Oktober 2024.
"Kita berharap semua tugas yang diamanatkan oleh bapak presiden bisa dilaksanakan sebaik-baiknya . Kita juga akan terus minta arahan bapak presiden dan bimbingan dari pak Menko untuk menyelesaikan soal-soal strategis yang jadi pekerjaan rumah atau pun yang diharapkan sebagai legacy dari pemerintahan Jokowi dan Bapak Ma'ruf," ujarnya.