Siapa Saja Calon PM Thailand Potensial Selanjutnya?

Pita Limjaroenrat gagal menjadi perdana menteri Thailand

EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Pemimpin reformis, Pita Limjaroenrat (42 tahun) gagal menjadi perdana menteri Thailand, pada Rabu (19/7/2023).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemimpin reformis, Pita Limjaroenrat (42 tahun), gagal menjadi perdana menteri Thailand pada Rabu (19/7/2023). Pita menghadapi hambatan dalam pencalonannya ketika pengadilan menangguhkan keanggotaannya di parlemen.

Pita mendaki jalan terjal menuju jabatan puncak. Dia membutuhkan dukungan lebih dari separuh parlemen bikameral. Dia juga menghadapi perlawanan sengit dari militer royalis yang bertentangan dengan ambisi anti-kemapanan Partai Move Forward.  

Legislatif menggelar sidang untuk pemilihan perdana menteri putaran kedua pada Rabu. Namun, pesaing Pita segera bergerak untuk menggagalkannya dengan mempertanyakan peraturan parlemen, ketika Pita dicalonkan oleh aliansi delapan partainya.

Partai Move Forward memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan Mei. Tetapi, janji Pita untuk mengubah undang-undang pencemaran nama baik kerajaan menyebabkan penolakan tegas dari senator yang ditunjuk militer. Berikut adalah beberapa pemain kunci yang dapat mendeklarasikan pencalonan mereka sendiri atau memainkan peran penting dalam pemungutan suara selanjutnya, dilansir Channel News Asia:

1. Srettha Thavisin
Kandidat dari Partai Pheu Thai, Srettha Thavisin (60 tahun) menemukan popularitas tak terduga sebagai wajah segar di kancah politik Thailand yang menarik pemilih muda di jalur kampanye. Dia disukai oleh para pemimpin bisnis di kalangan elit Thailand yang berpengaruh, dia disebut-sebut sebagai calon kompromi yang potensial.

Di bawah panji Pheu Thai, Srettha dapat memperoleh 151 suara di parlemen. Analis politik Thitinan Pongsudhirak mengatakan, dia adalah calon terdepan ketika Pita disingkirkan. Thitinan memperingatkan, Srettha bukanlah kandidat yang sangat kuat, karena dia tidak memiliki basis di partai.

Srettha adalah taipan properti lulusan Amerika Serikat. Dia memimpin salah satu pengembang properti terbesar di Thailand. Dia adalah orang kepercayaan pendiri Partai Pheu Thai, Thaksin Shinawatra dan saudara perempuannya Yingluck. Keduanya menjabat sebagai perdana menteri sebelum mereka digulingkan oleh militer.

2. Paetongtarn Shinawatra
Kandidat dari Partai Pheu Thai lainnya, Paetongtarn Shinawatra (36 tahun) terbukti sebagai juru kampanye yang cerdas dan emosional. Dia mampu menarik banyak orang dan membangun warisan keluarganya. Anak ketiga dari mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra itu, secara lahiriah mendukung Partai Move Forward bersama dengan partainya. Thaksin digulingkan dalam kudeta militer pada 2006 dan diasingkan

Analis politik, Thitinan mengecilkan kemungkinan pencalonan Paetongtarn karena dia baru saja memiliki bayi, dan citranya dapat dirusak oleh antipati yang mendalam terhadap ayahnya di antara lembaga politik Thailand.

Sebelum debut politiknya tahun ini, Paetongtarn mengambil studi manajemen hotel di Inggris dan bekerja untuk bagian perhotelan di perusahaan keluarganya yang sangat kaya. Dia menikah dengan pilot komersial Pidok Sooksawa pada 2019 dan memiliki dua anak.

3. Anutin Charnvirakul

Baca Juga


3. Anutin Charnvirakul
Pemimpin Partai Bhumjaithai, Anutin Charnvirakul (56 tahun) telah mengangkangi perpecahan politik Thailand. Dia menguasai 71 kursi di majelis rendah dan dapat memilih untuk memberikan dukungannya kepada kandidat baru, setelah media lokal melaporkan keputusannya untuk tidak mendukung Pita.

Anutin berasal dari salah satu keluarga terkaya di Thailand. Dia menjadi wajah yang tidak terduga dari langkah sukses untuk melegalkan ganja pada 2022.

Anutin memiliki hubungan lama dengan klan Shinawatra dan pertama kali masuk politik sebagai anggota pemerintahan Thaksin. Dia menjadi pemimpin Partai Bhumjaithai pada 2012 dan mengarahkannya ke koalisi dengan pemerintahan pemimpin kudeta Prayut Chan-o-cha pada 2019. Anutin menjabat sebagai menteri kesehatan.

4. Prawit Wongsuwan
Kandidat kuda hitam Prawit Wongsuwan (77 tahun) dikenal karena keahliannya sebagai operator politik ruang belakang yang pendiam. Dia adalah pemimpin Partai Palang Pracharath yang didukung oleh militer dan menguasai 40 suara di parlemen.

Prawit menjabat sebagai panglima militer dari 2004 hingga 2005. Dia telah menjadi pemain politik yang sempurna di belakang layar selama bertahun-tahun.

Prawit diangkat ke Dewan Legislatif Nasional setelah kudeta 2006. Kemudian pada 2008, dia diangkat menjadi menteri pertahanan di bawah pembentukan Partai Demokrat.

Prawit kemudian menjadi salah satu arsitek utama kudeta 2014. Dia menjabat sebagai wakil perdana menteri untuk Prayut dan bersekutu erat dengan pemimpin junta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler