Jangan Nyeker di Area Kolam Renang, Ini Bahayanya

Tetap kenakan alas kaki saat berada di sekitar kolam renang.

www.freepik.com
Kolam renang. Tetap kenakan alas kaki ketika berjalan di sekitar area kolam renang.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu opsi liburan di tengah cuaca panas adalah pergi ke kolam renang. Akan tetapi, dokter mengingatkan untuk tidak berjalan di sekitar kolam renang tanpa alas kaki. Apa sebab?

Dokter menjelaskan kebiasaan nyeker dapat memicu terjadinya infeksi jamur. Area komunal seperti kolam renang dapat menjadi lahan subur bagi jamur penyebab infeksi, yang tumbuh dengan cepat di permukaan yang lembap.

Selain menyebabkan kutil dan veruka, jamur di sekitar kolam juga bisa menyebabkan infeksi jamur kuku. Infeksi biasanya dimulai di tepi kuku, membuatnya berubah warna menjadi kuning keputihan, cokelat, atau hijau.

Kondisi itu juga bisa menyebar ke tengah kuku, membuatnya berubah warna dan terkadang lebih tebal. Kuku bisa menjadi rapuh dan mudah patah, bahkan terkadang terangkat dan bengkak.

Baca Juga



Banyak orang mengira infeksi kuku jamur tidak selalu serius, padahal kondisi itu membutuhkan waktu lama untuk diobati. Kondisi itu juga dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari, memicu rasa sakit hingga membuat pengidapnya malu.

Dokter umum dan pakar kaki bagian atas Gill Jenkins menjelaskan, infeksi jamur kuku dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan gatal. Bagi banyak pengidapnya, gejala menyakitkan ini amat berdampak pada kehidupan.

"Tidak hanya kaki yang sakit membuat Anda berhenti berolahraga, tetapi juga sering membuat Anda sulit tidur," ujar Jenkins, dikutip dari laman The Sun, Ahad (23/7/2023).

Jenkins juga mengingatkan bahwa infeksi jamur kuku sering kali sangat menular. Hanya menyentuh kaki kemudian menyentuh bagian tubuh lainnya, dapat menyebabkan jamur menyebar. Jamur pun dapat bermigrasi di antara kaki dan tangan, dan ke orang lain.

Apabila infeksi jamur kuku sudah menyerang, dianjurkan untuk mencari pengobatan sesegera mungkin. Jika tidak ditangani, infeksi kuku jamur dapat bertahan selama bertahun-tahun. Apoteker Noel Wicks mengatakan, pasien bisa pergi ke apotek untuk pertolongan pertama.

Menurut Wicks, apoteker mungkin menyarankan krim antijamur atau pelembut kuku. Namun, jika cara itu tidak menunjukkan efek apa pun dan infeksi malah menyebar ke kuku lain, segera temui dokter umum. Perlu waktu tiga sampai 12 bulan untuk menyembuhkan infeksi sepenuhnya.

Untuk mengobati infeksi kuku jamur, pertama-tama bersihkan kuku dan hilangkan cat kuku. Lapisi kuku dan bagian bawah kuku dengan larutan perawatan, lalu biarkan hingga mengering sebelum mengenakan kembali kaus kaki atau sepatu.

Oleskan larutan ke area yang terinfeksi dua kali sehari. Untuk hasil terbaik, rawat area yang terinfeksi selama minimal tiga bulan. Untuk menghindari infeksi kuku jamur, selalu jaga kebersihan kaki, potong kuku secara teratur, dan gunakan sikat kuku.

Selalu kenakan sandal jepit di lantai publik yang basah agar kaki tetap kering dan tidak menyentuh lantai. Terutama, di area komunal seperti kolam renang atau ruang ganti di gym yang merupakan sarang jamur dan membuat kaki berisiko terkena infeksi.

Sehari-hari, kenakan kaus kaki yang terbuat dari setidaknya 70 persen katun agar kaki dapat "bernapas". Hindari memakai stoking berbahan nilon. Saat mencuci kaki, jangan lupa mengeringkannya secara menyeluruh hingga ke sela-sela jari kaki.

Apabila pencegahan masih tidak berhasil dan infeksi tetap menyerang, Wicks menekankan bahwa pengobatan harus dilakukan sejak dini untuk menghindari perkembangan jamur.

"Jika dibiarkan, infeksi dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti kehilangan kuku secara permanen, munculnya kembali infeksi, dan dalam kasus yang ekstrem infeksi menyebar ke area lain di tubuh, bahkan aliran darah," tutur Wicks.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler