Beri Antimo ke Bayi? Jangan Coba-Coba, Dampak Bisa Fatal

Obat antimabuk Antimo tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 6 tahun.

Antara
Seorang bayi (ilustrasi). Viral kisah di internet bayi 2 bulan diberi Antimo agar orang tua bisa tenang menonton di bioskop. Pemberian Antimo sangat dilarang untuk bayi.
Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Pharma Care Consulting, drs Julian Afferino, MS, Apt mengecam pemberian antimo pada bayi berusia dua bulan. Menurutnya, ini adalah bentuk kejahatan. Pasalnya obat ini tidak boleh diberikan pada anak di bawah enam tahun, apalagi bayi usia dua bulan.

Baca Juga


Dia mengatakan, ketika dilahirkan, seorang anak memiliki berat otak sekitar 25 persen dibandingkan dengan otak orang dewasa. Pada usia 5 tahun, berat otak manusia sudah mencapai 90 persen.

Perkembangan berat otak tersebut juga diikuti dengan perkembangan fungsi otak yang lain seperti perkembangan fungsi penglihatan, kemampuan wicara, perkembangan emosi, perkembangan fungsi motorik dan yang lainnya. Perkembangan fungsi otak tersebut mencapai optimal ketiga anak berusia 5 sampai 6 tahun.

"Itu sebabnya pada usia tersebut jangan sampai ada intervensi zat kimia dalam hal ini obat yang dapat menghambat perkembangan fungsi otak tersebut," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (24/7/2023).

Julian mengatakan, pada usia 0 sampai 9 bulan, proses perkembangan pada otak bayi meliputi perkembangan kemampuan penglihatan dan kemampuan wicara. "Jika sering diberi zat aktif yang menekan aktivitas otak seperti Antimo maka akan dapat mengganggu perkembangan kemampuan penglihatan dan kemampuan wicara tersebut," ujarnya.

Menurut dia, gangguan perkembangan kemampuan tersebut akan memengaruhi perkembangan kemampuan yang lain juga, sehingga sangat tidak direkomendasikan untuk diberikan pada anak usia di bawah 6 tahun, terlebih pada usia 2 bulan.

"Karena pada usia 5 sampai 6 tahun merupakan puncak dari perkembangan otak anak, sehingga kebiasaan memberi momongan dengan Antimo dapat membahayakan tumbuh kembang anak," ujarnya.

Dia mengatakan, antimo dengan zat aktif dimenhidrinat bekerja dengan menghambat rangsangan pada sistem vestibular, yaitu sistem yang mengatur keseimbangan tubuh yang terletak di telinga dan terhubung ke otak. "Obat ini juga dapat menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak untuk sementara," ujarnya.

Meskipun kita mengetahui bahwa Antimo tergolong obat lingkaran biru atau obat bebas terbatas, yang artinya bisa didapatkan tanpa resep dokter. Menurutnya, obat jika digunakan secara tidak benar atau berlebih dapat menjadi racun, ini prinsip dasar toksikologi.

Efek samping lain yang dapat timbul pada anak jika diberi Antimo adalah menurunnya produksi air liur sehingga mulut kering. Terhambatnya produksi air liur dapat mengakibatkan anak mudah mengalami infeksi pada mulut.

Air liur berfungsi untuk mengontrol sekresi enzim peroksida. Setiap jumlah tertentu laktofenin yang dihasilkan dari air liur atau saliva akan menstimulasi sekresi enzim peroksidase sehingga terbentuk laktoferin peroksidase yang berkhasiat sebagai anti bakteri dan jamur yang menyerang rongga mulut anak.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, media sosial ramai tentang orang tua yang tega mencekoki buah hatinya yang masih berusia 2 bulan dengan Antimo agar sang bayi bisa tidur selama orang tuanya nonton di bioskop menjadi pembicaraan hangat di Twitter. Hal itu pertama kali diungkap oleh akun influencer @JennyJusuf pada 20 Juli 2023.

Semua bermula ketika Jenny membuka obrolan tentang orang tua egois yang memaksa membawa bayi atau anak menonton film horor atau film yang tidak pantas ditonton anak. Kemudian muncul berbagai macam komentar kepadanya dari para followers-nya di media sosial. Salah satu yang bikin geleng-geleng kepala adalah sebagai berikut:

"Punya kenalan, dia punya anak umur 2 bulan dibawa ke bioskop. Sepanjang film bisa tidur pules, dia buat Story (Instagram Story-Redaksi). Sampai teman-teman heran kok bisa bayi umur 2 bulan anteng gak nangis gak rewel, ternyata dikasi obat Antimo biar tidur".

Jenny pun merespons dengan emosional. "Luar biasa emang ortu-ortu brengs*k ini, Gak apa-apa deh ya aku pake kata brengs*k, sumpah kasian banget bayinya! Hadeh emosi!," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler