SK dari Erick Thohir Turun, Kementerian BUMN Rombak Direksi Askrindo
Posisi Dirut diisi oleh Direktur Utama Fankar Umran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN mengumumkan perubahan dalam susunan Dewan Direksi PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo. Dengan adanya keputusan tersebut, pemegang saham mengangkat Fankar Umran dan Budhi Novianto sebagai Direksi PT Askrindo yang baru menggantikan Priyastomo dan Erwan Djoko Hermawan.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri BUMN, Erick Thohir, susunan Direksi PT Askrindo yang baru mencakup Direktur Utama Fankar Umran, Direktur Bisnis Budhi Noviant, Direktur Keuangan Liston Simanjuntak, Direktur Teknik Vincentius Wilianto, Direktur Kapatuhan, SDM & Managemen Risiko Kun Wahyu Warndana.
Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha, mengatakan, perubahan Direksi Askrindo merupakan salah satu bentuk komitmen IFG sebagai holding dalam meningkatkan tata kelola dan memastikan efektivitas operasional serta strategi bisnis yang berkelanjutan di anak perusahaan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi yang diberikan Bapak Priyastomo dan Bapak Erwan Djoko Hermawan. Segenap manajemen IFG juga mengucapkan selamat datang kepada Bapak Fankar Umran dan Bapak Budhi Novianto dalam jajaran Direksi PT Askrindo. IFG mempunyai harapan tinggi kepada jajaran Direksi Askrindo saat ini untuk melakukan peningkatan kinerja serta melanjutkan proses transformasi yang sudah berjalan baik di Askrindo,” ujarnya, seperti dilansir pada Selasa (1/8/2023).
Pada tahun 2022, Askrindo berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang solid melalui
strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan berbagai inisiatif dalam melakukan transformasi untuk tumbuh berkelanjutan. Berdasarkan laporan kinerja keuangan tahun 2022 yang diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (firma anggota jaringan global PWC), Askrindo berhasil membukukan pertumbuhan bisnis yang positif pada tahun 2022 dengan mencatatkan Laba Bersih Konsolidasi sepanjang tahun 2022 mencapai Rp. 931,79 Milyar. Angka tersebut naik sebesar 1,02% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 919,5 Milyar. Sedangkan total Aset Konsolidasian tahun 2022 mencapai Rp. 35,7 triliun naik sebesar 1,01% sebesar Rp. 35,4 triliun dan Pendapatan Premi Bersih tahun 2022 mencapai Rp. 14,15 triliun atau naik 1,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 11,9 triliun.