Airlangga Pastikan Golkar tak Dukung Anies pada Pilpres 2024
Menurut Airlangga, Partai Golkar hanya mendukung Prabowo atau Ganjar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, partainya hanya akan memberikan dukungannya kepada bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto atau PDIP Ganjar Pranowo. Golkar, kata dia, tidak akan mendukung bacapres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan.
"Itu sangat benar," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
Saat kembali ditanya wartawan, Airlangga pun memastikan tidak akan mendukung Anies Baswedan. "Benar," ucap menteri koordinator perekonomian tersebut.
Lebih lanjut, Airlangga juga kembali memberikan tanggapannya terkait pernyataan eks wakil presiden dan ketum Golkar M Jusuf Kalla yang menyebut partai berlambang beringin terlalu bergantung kepada penguasa dalam kebijakan politiknya. Menurut dia, Golkar merupakan partai yang besar yang juga memiliki langkah sendiri.
"Golkar itu organisasi dan partai besar. Ya tentu kita punya langkah-langkah sendiri. Terima kasih. Selamat sore. Tunggu dari Golkar," kata Airlangga.
Dia pun menjelaskan langkah yang dimaksud tersebut, yakni langkah terakhir Partai Golkar dalam menentukan arah politiknya. "Langkah chapter terakhir. Sekarang udah masuk chapter terakhir," ujarnya.
Sebelumnya, Airlangga menilai kerja sama dengan partai lain justru diperlukan agar Golkar bisa maju dalam pemilihan presiden. Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan ketum Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla yang meminta agar Golkar bisa menjadi partai mandiri dan tidak terlalu bergantung pada koalisinya dalam mengambil langkah politik.
"Kerja sama selalu diperlukan karena Golkar butuh kerja sama partai untuk maju dalam pemilihan presiden," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).
Penolakan senior...
Airlangga juga menyebut bahwa seluruh senior Partai Golkar menolak penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk menggeser posisinya dari jabatan ketua umum. Dia pun sudah mengumpulkan 38 ketua DPD Golkar yang sepakat menolak munaslub.
Penolakan tersebut juga disampaikan Jusuf Kalla. "Ya seluruh pengurus Golkar, DPD 1 menolak munaslub, jadi seluruh senior menolak munaslub," ujar Airlangga.