Polres Garut Gelar Sayembara Foto Kendaraan Knalpot Brong
Warga yang mengirimkan foto kendaraan berknalpot brong akan mendapatkan hadiah.
REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Polres Garut berupaya membebaskan Kabupaten Garut, Jawa Barat, dari penggunaan knalpot brong atau bising. Untuk itu, Polres Garut menggelar sayembara, di mana warga diajak untuk mengirimkan foto kendaraan berknalpot brong atau tidak sesuai ketentuan.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut AKP Undang Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya mengadakan sayembara agar masyarakat dapat ikut serta mewujudkan situasi Kabupaten Garut yang bebas knalpot bising.
Terlebih, banyak warga yang mengeluhkan kendaraan berknalpot brong itu. “Setiap Pak Kapolres melakukan kunjungan silaturahim dengan masyarakat, hampir semua meminta pengguna knalpot brong ditindak,” kata Undang kepada Republika, Selasa (8/8/2023).
Undang mengatakan, polisi tak bisa menjangkau semua keluhan dari masyarakat tanpa adanya informasi yang detail. Karena itu, Polres Garut membuat sayembara untuk mendapatkan informasi yang jelas soal kendaraan yang masih menggunakan knalpot brong.
Warga yang mengirimkan foto kendaraan berknalpot brong akan mendapatkan hadiah dari Polres Garut. Dalam unggahan di media sosial Instagram resmi Satlantas Polres Garut, sayembara itu akan dimulai 10 Agustus hingga 20 Agustus 2023.
Warga dapat mengirimkan foto pengendara atau kendaraan yang masih menggunakan knalpot bising beserta lokasinya ke nomor WhatsApp (WA) 0881-0221-66040.
“Jadi, kirim foto nomor polisi (kendaraan), nanti kami akan datangi untuk beri imbauan kepada pengguna supaya tidak menggunakan knalpot brong,” kata Undang.
Undang mengatakan, polisi akan berupaya melakukan edukasi kepada pemilik kendaraan yang masih menggunakan knalpot brong.
“Misalnya, di kampung ini banyak (kendaraan dengan) knalpot brong, kami akan datang ke sana untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi dan imbauan,” kata Undang.
Undang mengatakan, Satlantas Polres Garut juga akan mendatangi penjual knalpot bising. Para penjual itu juga akan diberikan imbauan agar tidak lagi menjual knalpot yang tidak standar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika