Menjelajahi Tempat Baru Bermanfaat Bagi Kesejahteraan Mental

Semua orang perlu memiliki banyak pengalaman baru untuk mendapat stimulasi.

Republika.co.id
Menjelajah tempat baru (ilustrasi) Menjelajah tempat baru bermanfaat bagi kesehatan mental.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang butuh waktu istirahat dari hiruk-pikuk dan rutinitas padat setiap hari. Psikolog Jane Shaw dari Elmfield Institute di Co Armagh mengatakan, di dunia modern yang serba cepat, sistem saraf bekerja dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga


"Dengan memperlambat dan mendengarkan diri sendiri, kita menyeimbangkan kembali sistem saraf dan ini memberi kesempatan untuk memperhatikan lebih banyak tentang diri sendiri, lingkungan, dan dunia di sekitar," ujar Shaw, dikutip dari laman Belfast Telegraph, Selasa (15/8/2023).

Disampaikan Shaw, semua orang perlu memiliki banyak pengalaman baru untuk mendapat stimulasi yang didambakan oleh tubuh dan pikiran. Apalagi, tingkat kepuasan atas pengalaman tertentu cenderung semakin berkurang akibat berbagai aktivitas yang berulang.

Memiliki pengalaman baru, termasuk berjumpa orang baru dan mengeksplorasi tempat baru, sangat penting bagi tubuh dan pikiran. Tubuh membutuhkan keseimbangan, sistem saraf selalu ingin mencari keamanan, tetapi setiap orang juga membutuhkan hal baru. "Kita bisa bosan dengan mudah. Pengalaman yang berulang sering kali menyebabkan hasil stimulasi yang berkurang," ucap Shaw.

Penelitian pun menunjukkan, salah satu cara terbaik untuk melawan rasa bosan itu adalah dengan merangkul pengalaman perjalanan baru. Semua orang perlu meluangkan waktu untuk bersantai, melihat tempat baru, mengikuti rute yang belum pernah dijumpai sebelumnya, dan merasakan ketenangan yang baik untuk kesejahteraan mental. "Jika kita ingin benar-benar mengenal diri kita sendiri, kita perlu diam, tenang, dan mendengarkan tubuh," kata Shaw.

Liburan singkat ke destinasi alam disebut Shaw akan membuat seseorang kembali terhubung dengan diri dan lingkungan, membantu seseorang mendengarkan batin. Jika memungkinkan, lepaskan terlebih dahulu akses ke berbagai gawai, supaya bisa fokus bersantai dan mengalami pengalaman yang berbeda.

Menurut Shaw, liburan seperti itu adalah "makanan" yang ideal untuk tubuh dan pikiran. "Ambil kesempatan sempurna untuk bersantai, "hidup lebih lambat", menikmati ketenangan alam dan menyeimbangkan kembali sistem saraf," kata Shaw.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler