Persaingan Teknologi Pertahanan Iran-Israel Ancaman Keamanan Kawasan

Selain rudal, Israel dan Iran juga bersaing di bidang siber.

Al-Arabiya
Israel vs Iran. (Ilustrasi)
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, Iran dan Israel merupakan dua negara dengan inovasi teknologi paling maju di Timur Tengah. Persaingan mereka di sektor pertahanan semakin sengit. Kedua negara mengembangkan senjata dan teknologi baru, dan  selalu berusaha untuk saling mengalahkan.

Persaingan ini tidak hanya tentang superioritas teknologi. Keduanya juga memperebutkan dominasi dan keamanan di kawasan. Iran melihat Israel sebagai ancaman terbesar, dan Teheran mengembangkan senjata yang dapat digunakan untuk menyerang Israel atau sekutunya. Sementara Israel khawatir dengan program nuklir Iran dan proksi-proksi yang Teheran dukung di seluruh penjuru kawasan.

Persaingan teknologi pertahanan Iran-Israel menjadi perhatian besar bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Kedua negara tidak secara resmi berperang, tetapi selalu terlibat dalam konflik tingkat rendah.

Baca Juga


Pengembangan senjata dan teknologi baru Iran dan Israel dapat merusak stabilitas di kawasan dan mempersulit upaya mencegah konflik yang lebih luas.

Salah satu area persaingan yang paling sengit adalah pengembangan rudal. Sudah sejak lama Iran mengembangkan dan memiliki banyak rudal termasuk rudal balistik, rudal jelajah, dan drone. Dikutip dari Defence News, Israel juga mengembangkan rudal baru, dan memiliki sejumlah sistem pertahanan udara canggih.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran  membuat kemajuan yang signifikan dalam program rudal mereka. Teheran terus mengembangkan rudal balistik baru dengan jangkauan yang lebih jauh dan sistem yang lebih akurat.

Dikutip dari Middle East Monitor, Iran juga mengembangkan Abu Mahdi yang disebut rudal jelajah yang dapat terbang di ketinggian rendah, sehingga lebih sulit untuk dideteksi dan dicegat.

Israel juga mengembangkan rudal baru, tetapi mereka menghadapi sejumlah tantangan. Negara itu kecil dan memiliki populasi terbatas, yang membuatnya sulit untuk mengembangkan dan memproduksi senjata baru. Israel juga menghadapi tekanan yang dari masyarakat internasional untuk membatasi ekspor senjata mereka.

Selain rudal Israel dan Iran juga bersaing di bidang siber. Baik Iran dan Israel memiliki kapabilitas perang siber yang canggih, dan diduga saling meluncurkan serangan siber terhadap satu sama lain. Pada 2022, Israel dikabarkan bertanggung jawab atas serangan siber yang mengganggu program nuklir Iran.

Perang siber merupakan bidang yang relatif baru dan berkembang pesat, dan baik Iran dan Israel masih mengembangkan kemampuan mereka. Namun, jelas bahwa perang siber menjadi bagian yang semakin penting dari persaingan teknologi pertahanan Iran-Israel.

Persaingan teknologi pertahanan Iran-Israel dinilai akan terus berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang. Kedua negara bertekad untuk mempertahankan keunggulan militer, dan selalu berinvestasi pada senjata dan teknologi baru.

Persaingan juga kemungkinan akan menjadi lebih canggih, karena kedua negara mengembangkan cara baru menggunakan teknologi untuk keuntungan mereka.

Masa depan persaingan teknologi pertahanan Iran-Israel tidak pasti. Mungkin saja persaingan itu bisa mengarah ke konflik yang lebih luas, tetapi juga mungkin bisa dikelola melalui diplomasi dan pencegahan.

Persaingan teknologi pertahanan Iran-Israel merupakan masalah kompleks yang didorong sejumlah faktor, seperti perebutan dominasi regional, kekhawatiran keamanan, dan kemampuan teknologi lawan masing-masing. Persaingan ini kemungkinan akan terus berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang, dan bisa berdampak signifikan pada keamanan Timur Tengah dan dunia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler