Pecinta Sensasi 2-Tak yang Buas, Valentino Rossi Jabarkan Bengisnya Motor di Era GP500
Rossi adalah juara mesin 2-tak dan juga juara 4-tak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal sebelum merebaknya 'virus' MotoGP di awal era milenium 2000-an. Kelas tertinggi di ajang balap para raja adalah GP500 yang masih menggunakan mesin 2-tak.
Sedangkan untuk motor MotoGP bervariasi dan puncaknya menggunakan mesin 4-tak dengan kapasitas 1.000cc. Kedua motor ini memiliki jenis mesin berbeda dan barang tentu karakteristik memacunya pasti juga berbeda.
Legenda balap Valentino Rossi, yang pernah merasakan dua jenis motor berbeda angkat bicara. Ia mengaku, kecepatan dan akselerasi GP500 alias motor 2-tak sangatlah mengagumkan.
"Dua jenis motor yang berbeda 2-tak serta 4-tak secara karakter mesin juga berbeda. MotoGP kurang selektif, ada banyak pembalap yang bisa memaksimalkan potensi motor hingga 95 persen," kata Rossi menjelaskan, dikutip pada Ahad (20/8/2023).
Pria asal Italia berjuluk the Doctor itu menjadi pembalap yang terakhir merasakan gelar juara dunia GP500. Pun, pertama mengecap titel dunia motor MotoGP.
Motor sulit dikendarai ...
Kelas motor GP500 tutup usia pada tahun 2001 sebelum akhirnya berganti ke MotoGP di tahun 2002 silam. "Mesin 4-tak jauh lebih mudah untuk dikendalikan. Sementara di kelas 500cc mayoritas pengendaranya hanya mampu memaksimalkan motornya 75 persen karena terlalu sulit dan itu yang buat balapan jadi lebih ketat," sambung Rossi.
Akselerasi motor 2-tak bisa disebut begitu liar. Putaran mesin yang begitu cepat dibandingkan motor 4-tak. Tak jarang ketika rider berada di tikungan mereka harus menjaga rpm mesin lebih stabil dan rendah mengingat roda belakang motor 2-tak kerap melakukan spin.
"Kamu harus tau bahwa semuanya ada di tangan. Itu seperti motor yang bengis dan sulit dikendarai."