Siapa Lucy Letby Pembunuh Berantai Terproduktif pada Era Modern Inggris?
Banyak bayi yang kondisinya memburuk secara tiba-tiba dan tidak terduga
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengadilan menetapkan hukuman bagi perawat Inggris Lucy Letby dengan penjara seumur hidup pada Senin (21/8/2023). Dia membunuh tujuh bayi dan mencoba membunuh enam bayi lainnya di unit neonatal rumah sakit Countess of Chester di Inggris utara selama 13 bulan sejak 2015.
Berikut ini detail tentang Letby dan kasus yang menjeratnya.
Siapa Lucy Letby?
Letby berusia 33 tahun dan lahir di Hereford di Inggris tengah. Dia menyelesaikan gelar keperawatan di Chester University barat laut Inggris. Setelah memenuhi syarat, dia mulai bekerja di unit neonatal di Rumah Sakit Countess of Chester di kota itu.
Apa kasus yang menjerat Lucy Letby?
Selama 18 bulan sejak Januari 2015, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah bayi yang meninggal dan menderita kolaps parah di unit neonatal Rumah Sakit Countess of Chester. Dokter senior menjadi khawatir karena banyak bayi yang kondisinya memburuk secara tiba-tiba dan tidak terduga, dan kemudian tidak memberikan respons terhadap resusitasi yang tepat.
Sedangkan bayi-bayi lain, yang tiba-tiba pingsan dan tidak mati, pulih. Namun mereka rentan dan pemulihannya menentang norma medis yang biasa.
Polisi dan ahli medis dipanggil dan saat sedang mencari penyebab fenomena tersebut. Namun, mereka fokus pada satu faktor yang sama, yaitu Lucy Letby.
Letby pertama kali ditangkap pada Juli 2018, kemudian ditangkap lagi pada Juni 2019 dan November 2020 ketika didakwa membunuh tujuh bayi dan mencoba membunuh 10 bayi lainnya antara Juni 2015 dan Juli 2016.
Apa yang Didakwakan kepada Letby?
Jaksa mengatakan, Letby menyerang 17 bayi yang berada di bangsal. Beberapa korban dikatakan telah keracunan insulin. Sebagian besar dakwaan terhadap Letby adalah penyuntikkan udara ke aliran darah atau perut bayi, hingga memberi mereka susu berlebihan.
Korban Letby termasuk anak kembar dua dan kembar tiga. Dalam satu kasus, dia membunuh dua saudara kandung dalam beberapa hari berturut-turut. Bayi bungsu yang dia bunuh baru berumur satu hari. Korban bayi tertua berusia 11 minggu, seorang bayi perempuan yang dia serang empat kali sebelum berhasil membunuhnya.
Meskipun bayi-bayi tersebut lahir prematur, beberapa bayi dianggap dalam kondisi wajar atau baik sebelum kondisinya tiba-tiba memburuk, terutama pada shift malam saat Letby sedang bekerja. Dia menyerang sejumlah bayi tidak lama setelah orang tua korban meninggalkan tempat tidur.
Letby membantah melakukan kesalahan, justru menunjuk kesalahan kepada rumah sakit dan dokter yang bekerja di sana. Namun juri memvonisnya atas tujuh pembunuhan dan tujuh percobaan pembunuhan. Sebanyak dua dari hukuman percobaan pembunuhan merujuk pada bayi yang sama. Namun dia dibebaskan dari dua dakwaan percobaan pembunuhan, sementara para juri tidak dapat menyetujui enam dugaan serangan lainnya.
Mengapa Letby Menyerang Bayi?
Mengapa Letby Menyerang Bayi?
Polisi mengatakan, belum dapat menemukan motif serangan tersebut. "Sayangnya, saya rasa kita tidak akan pernah tahu kecuali dia memilih untuk memberi tahu kita," kata Detektif Inspektur Paul Hughes yang memimpin penyelidikan.
Hakim James Goss yang menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup terhadap Letby mengatakan, ada kejahatan mendalam yang mendekati sadisme dalam tindakannya. "Bukan bagian dari fungsi saya untuk mencapai kesimpulan tentang alasan atau alasan yang mendasari tindakan Anda. Saya juga tidak bisa karena itu hanya Anda yang tahu," katanya.
"Selama persidangan ini, Anda dengan dingin menolak tanggung jawab atas kesalahan Anda dan berusaha untuk menyalahkan orang lain. Anda tidak menyesal," ujarnya.
Seperti Apa Letby?
Kepala Detektif Inspektur Nicola Evans menggambarkan Letby sebagai abu-abu. "Dia memiliki kehidupan sosial yang sehat, dia memiliki lingkaran teman, dia memiliki orang tua dan hari libur, dan tidak ada yang tidak biasa dalam semua itu, tidak ada sesuatu yang kami temukan yang tidak biasa," ujar wakil petugas investigasi senior.
Apakah Ada Korban Lain?
Polisi mengatakan mereka sedang meninjau karir Letby sebelum periode yang dicakup oleh dakwaan. Dakwaaan ini hanya mencangkup korban yang berada di Rumah Sakit Countess of Chester dan di Rumah Sakit Wanita Liverpool tempat pelaku menghabiskan sebagian masa pelatihannya.
Detektif sedang menyelidiki lebih dari 4.000 pasien yang dirawat di unit neo-natal di dua rumah sakit tersebut dari 2012 hingga 2016. "Hanya kasus-kasus yang dianggap mengkhawatirkan secara medis yang akan diselidiki lebih lanjut," kata Hughes.