Arab Saudi Mulai Hujan, Hujan Lebat Hingga Hujan Es Diprakirakan Landa Makkah

Masyarakat diminta lebih berhati-hati saat berada di laur ruangan.

Saudi Gazette
Suasana jalan ketika hujan di Arab Saudi.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi menyerukan masyarakat agar lebih berhati-hati saat berada di laur ruangan. Sebagian besar wilayah Kerajaan Saudi diperkirakan akan mengalami hujan mulai Jumat (25/8/2023) kemarin hingga Selasa (29/8/2023) minggu depan.

Pihak berwenang mengatakan masyarakat harus menjauhi perairan, rawa, dan lembah. Di sisi lain, mereka juga diminta mengikuti instruksi yang diumumkan melalui berbagai media dan situs jejaring sosial direktorat tersebut.

Dilansir di Arab News, Sabtu (26/8/2023), wilayah Makkah, Asir, Al-Baha dan Jazan diperkirakan akan mengalami hujan sedang hingga lebat. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan hujan lebat, hujan es, dan badai debu.

Tidak hanya itu, pihak berwenang juga menambahkan hujan ringan hingga sedang dan hujan deras dapat menyebabkan badai debu, Hal ini diperkirakan terjadi di wilayah Makkah, Bahrah, Al-Jumum, Al-Qunfudhah, Al-Lith, Al-Khurma, Ranyah, serta Turbah.

Di luar Makkah, Madinah dan Najran juga diperkirakan akan terkena dampak hujan ringan dan hujan deras, yang menyebabkan badai debu.

Sebelumnya, Makkah dilanda badai dan hujan deras pada Selasa (22/8/2023). Dari berbagai video yang beredar di media sosial, terlihat sebuah petir menyambar hotel ikonik Fairmont Makkah Clock Royal Tower dan menerangi langit malam itu.

Badai petir ini berlangsung semalaman hingga Rabu (23/8/2023) pagi. Cuaca buruk tersebut membuat Makkah menjadi sasaran sambaran petir dan banjir di beberapa titik.

Seorang guru di Sekolah Dasar Mina, Mohammed Al-Twaim, menjadi korban meninggal dunia akibat cuaca buruk tersebut. Ia kehilangan nyawa saat mencoba melarikan diri dari mobilnya, setelah kendaraan itu terendam air banjir.

Dari laporan yang ada, badai tersebut membawa angin kencang dengan kecepatan melebihi 80 kilometer per jam dan curah hujan 45 milimeter, dalam waktu 24 jam. Informasi ini disampaikan oleh juru bicara Pusat Meteorologi Nasional, Hussein Al-Qahtani.

Tidak hanya itu, beberapa video yang diunggah di dunia maya juga memperlihatkan umat Muslim yang berada di luar masjid terguling oleh angin. Cuaca ini juga menyebabkan pembatas jamaah meluncur dengan mulus di lantai yang licin karena hujan.

“Pemandangannya sangat menakutkan. Semuanya terjadi dalam beberapa menit, ketika hujan mulai turun dengan derasnya," kata salah seorang warga Makkah, Mohammed.

Warga lainnya, Abu Mayyada, bercerita saat badai buruk ini melanda ia sedang keluar membeli rokok dan bensin. Seketika, ia merasa semuanya mendadak gelap di depan mata.

“Tiba-tiba saya kehilangan kendali atas kendaraan saya. Saya tidak dapat melihat apa pun, jadi saya mulai mendengarkan Alquran di radio. Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi,” ucap dia.

Gubernur Makkah, Khalid bin Faisal Al Saud, memutuskan untuk tetap menutup sekolah-sekolah yang ada di wilayah tersebut. Sebagai gantinya, kelas-kelas akan dilaksanakan menggunakan platform e-learning.

"Hal ini dilakukan demi kepentingan keselamatan semua orang,” ujar dia.

Berdasarkan laporan pusat meteorologi setempat, dikeluarkan peringatan bahwa akan adanya badai lebih lanjut di wilayah Makkah dan tempat lain di Arab Saudi bagian barat.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler