Usai Ditampar di Sekolah, Siswa Muslim India Terima Sejumlah Tawaran Bantuan
Siswa Muslim di India menjadi korban Islamofobia.
REPUBLIKA.CO.ID,THIRUVANANTHAPURAM -- Kasus seorang siswa Muslim yang ditampar oleh teman-teman sekelasnya atas perintah guru di kelas ramai diperbincangkan banyak pihak. Kini, sejumlah tawaran bantuan pun ia terima.
Salah satunya datang dari Pemerintahan Kiri di Kerala, yang menawarkan diri mendanai sepenuhnya pendidikan murid asal kota Muzaffarnagar itu.
Menteri Pendidikan Dasar dan pemimpin CPM, V. Sivankutty, mengatakan kepada wartawan bahwa negara bagian siap untuk mengadopsi anak laki-laki tersebut dan mendanai pendidikannya. Hal ini bisa dilaksanakan jika kedua orang tuanya siap mengirim anak tersebut ke Kerala.
“Kerala mengundang anak-anaknya untuk belajar di sini. Kami akan menyediakan semua fasilitas untuknya. Kalau orang tuanya setuju, Dinas Pendidikan kami siap membiayai pendidikannya,” kata dia dikutip di Telegraph India, Selasa (29/8/2023).
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa sekolah swasta tempat anak tersebut belajar telah ditutup sementara. Penutupan akan berlangsung sembari menunggu hasil penyelidikan.
“Anak itu tidak bisa lagi belajar di sekolah itu. Dia bisa datang ke sini dan mendapat jaminan pendidikan tanpa dokumen apa pun, seperti akta pindahan atau akta kelahiran,” lanjut dia.
Ketika dikonfirmasi, ayah dari anak tersebut mengatakan dirinya sedang dalam proses memasukkan putranya ke sekolah lain. Rencananya, sang anak akan melanjutkan pendidikan di Shahpur, dekat Muzaffarnagar.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Kerala yang telah memberikan tawaran ini. Mereka sangat baik. Tapi saya sedang dalam proses memasukkan anak saya ke sekolah di Shahpur, atas saran Kepala Sekolah Darul Uloom Deoband Maulana Arshad Madani,” ujar sang ayah.
Ia menyebut Maulana telah mengirimkan wakilnya untuk menemui keluarga. Sehingga, ia pun sudah menyatakan persetujuan memindahkan anaknya ke sekolah mereka dan memasukkannya ke kelas UKG.
Untuk diketahui, pihak keluarga sebelumnya memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus ini ke pihak polisi, terhadap kepala sekolah yang bersalah.
Di sisi lain, Presiden Persatuan Bharatiya Kisan Naresh Tikait mengadakan panchayat di desa tersebut pada Jumat (25/8/2023). Ia juga meminta salah satu anak laki-laki yang menampar korban untuk memeluknya, dalam upaya rekonsiliasi setelah pertemuan dengan perwakilan kedua komunitas.
Sebelumnya diberitakan perihal viralnya sebuah video dari India di media sosial. Di dalamnya, terlihat seorang siswa Muslim berusia tujuh tahun ditampar oleh teman-teman sekelasnya, atas instruksi guru Hindu mereka.
Beredarnya tangkapan gambar ini lantas menimbulkan kemarahan bagi umat Islam. Hal ini sekaligus menyoroti perjuangan sehari-hari minoritas Muslim di negara berpenduduk terpadat di dunia itu.
Insiden tersebut diketahui terjadi di sebuah sekolah swasta di provinsi Uttar Pradesh (UP), Kamis (24/8/2023). Umat Islam di lokasi tersebut tengah mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Dari video yang terekam kamera ponsel itu terdengar sang guru, Trapta Tyagi, mengatakan ibu-ibu Muslim tidak memperhatikan pendidikan anaknya. Dia kemudian meminta teman sekelas anak laki-laki Muslim itu untuk datang dan menamparnya satu per satu.
“Pukul dia lebih keras,” kata guru itu yang terekam video, dikutip di //TRT World//, Sabtu (26/8/2023).
Pengunggah video, akun @imadubey63 di platform X menulis, “Guru kelas di sini, Ibu Tripta Tyagi menyuruh siswa Hindu di kelasnya memukuli siswa Muslim di depan kelas. Kebencian itu sudah mengakar begitu dalam sekarang. India membutuhkan penyembuhan. #ArrestTriptaTyagi"
Insiden tersebut lantas menimbulkan kegaduhan di media sosial. Hal ini mendorong polisi di Muzaffarnagar, kota tempat sekolah tersebut berada, memulai penyelidikan.
"Ketika kami menyelidiki, kami menemukan bahwa wanita dalam video tersebut ‘menyatakan’ bahwa para pelajar Muslim menjadi manja jika ibu mereka tidak memperhatikan pelajaran mereka,” kata seorang pejabat senior polisi.
Masih dalam video itu terdengar orang-orang di sekitar tertawa, ketika anak laki-laki Muslim yang ketakutan dan berlinang air mata itu ditampar di bagian wajah dan punggung.
Sumber: