Amphuri Nilai Jamaah Umroh Mandiri Ilegal karena tidak Sesuai UU

Arab Saudi memiliki aplikasi umroh mandiri bernama Nusuk.

Republika/Fuji Eka Permana
Jamaah bersiap melaksanakan sholat Isya di halaman Masjidil Haram, Sabtu (3/6/2023).
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan ibadah umroh bukanlah perjalanan wisata biasa. Didalamnya membutuhkan panduan dan perlindungan. 

Baca Juga


Ketua Umum DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur mengimbau Muslim di Indonesia tetap memilih travel umroh untuk mendampingi perjalanan ibadahnya. Selain karena biaya yang tetap lebih murah, calon jamaah juga mendapat layanan bimbingan ibadah yang maksimal.

"Perjalanan umroh butuh pembimbing dan perlindungan, jika jamaah berangkat mandiri maka kedua hal ini tidak dapat terjamin," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (31/8/2023).

Hal ini sesuai dengan UU No 8 tahun 2019 bahwa perjalanan ibadah umroh dapat dilakukan secara perseorangan atau berkelompok melalui PPIU. Pengajuan visa secara mandiri sebaiknya dilakukan untuk melakukan perjalanan wisata saja. 

"Perjalanan umroh menurut saya masih lebih murah melalui travel di Indonesia ketimbang mengajukan perjalanan umroh mandiri, misalnya saja untuk transportasi bus saat di Saudi saat ini tidak ada harga yang kurang dari 45 dolar AS atau naik taksi tidak ada yang dibawah 40 dolar AS," ujar dia.

Travel di Indonesia saat ini ada...

 

Travel di Indonesia saat ini ada 2.000 lebih dan telah berizin. Seluruhnya juga diawasi oleh pemerintah dalam hal ini kementerian agama. 

Dengan regulasi yang ada, umroh melalui PPIU dinilai lebih aman dan terjamin. Sehingga dapat dikatakan umroh mandiri adalah umroh ilegal karena tidak sesuai undang-undang.

Ketika pelaksanaan terkendala masalah, maka jamaah sulit menuntut hak-haknya sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini berbeda ketika mereka beribadah dengan jasa travel berizin maka jika ada beberapa hak tidak terpenuhi, maka jamaah dapat menuntut di kemudian hari.

Terkait tantangan aplikasi Nusuk untuk bersaing, Firman menjelaskan Nusuk merupakan aplikasi pengajuan visa satu-satunya dari Saudi sehingga memang tidak dapat disaingi. Hanya saja aplikasi ini dilengkapi dengan penawaran paket program layanan umroh mandiri. 

Meskipun beberapa menawarkan layanan umroh individu, tetapi untuk program tertentu Nusuk hanya menyediakan program untuk rombongan. PPIU atau travel pun memiliki paket privat. Hanya saja ketika bepergian tidak dilepas sendiri karena tetap dalam pendampingan tim travel.

Terkait prospek ke depan...

 

Terkait prospek ke depan, menurut Firman, selama negara masih melindungi sektor usaha ini sesuai dengan aturan, maka umroh mandiri bukanlah sebuah ancaman. Karena beberapa waktu lalu, kementerian agama menemukan pemberangkatan umroh yang tak sesuai aturan, maka Kemenag berhak meminta maskapai menggagalkan keberangkatan mereka.

Sebelumnya, kreator konten dan traveler Danang Giri Sadewa membagikan sejumlah tip bagi jamaah yang berminat melakukan umroh mandiri atau tanpa biro wisata. Menurut Danang, umroh mandiri lebih cocok bagi mereka yang sudah punya pengalaman keluar negeri setidaknya sekali. 

Sebab, melakukan umroh mandiri akan jauh berbeda dibandingkan dengan wisata biasa. Danang sangat merekomendasikan mencoba melakukan umroh mandiri bagi mereka yang sudah pernah umroh karena akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dan bisa lebih fokus beribadah. 

 

Namun, bagi mereka yang belum pernah umroh, disarankan pakai biro wisata karena akan banyak hal yang tak terduga nantinya. "Kalau mencari pengalaman boleh mandiri tapi kalau belum ada pengalaman, saranku jangan dulu karena bakal banyak hal tak terduga," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler