Rwanda dan Kamerun Rombak Besar-besaran Jajaran Militer Pascakudeta di Gabon

Di Rwanda, Presiden Paul Kagame memensiunkan ratusan tentara.

AP
Militer Gabon melakukan kudeta pada Rabu (30/8/2023) dan membatalkan hasil pemilihan presiden. Militer berupaya menyingkirkan presiden yang telah memegang kekuasaan selama 55 tahun.
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Dua negara di Afrika, Rwanda dan Kamerun, telah merombak struktur secara signifikan dalam pasukan keamanan mereka, yang berdampak pada personel militer senior.

Di Rwanda, Presiden Paul Kagame memensiunkan ratusan tentara, bertepatan dengan kemajuan tentara muda dalam kerangka kerja keamanan negara. Para jenderal baru juga telah ditunjuk untuk memimpin divisi-divisi militer yang tersebar di seluruh negeri.

Dilansir laman Africanews, Pasukan Pertahanan Rwanda (RDF) merilis sebuah pernyataan yang mengungkapkan persetujuan Kagame atas pensiunnya dua belas jenderal, delapan puluh tiga perwira senior, dan enam perwira junior. Selain itu, delapan puluh enam bintara senior akan dipensiunkan. Sekitar 678 tentara pensiun karena kontrak mereka berakhir, dengan 160 lainnya diberhentikan secara medis. 

Tokoh-tokoh terkemuka dari perang pembebasan Rwanda pada tahun 1994, termasuk Jenderal James Kabarebe, Jenderal Fred Ibingira, dan Letnan Jenderal Charles Kayonga, termasuk di antara para pensiunan. Baik Kabarebe maupun Kayonga sebelumnya menjabat sebagai kepala staf pertahanan tentara Rwanda.

Pada hari yang sama, Kagame mengangkat beberapa perwira muda ke pangkat kolonel dan menunjuk jenderal baru untuk memimpin divisi militer. Pensiunan lainnya termasuk Letnan Jenderal Frank Mushyo Kamanzi, yang saat ini menjabat sebagai duta besar Rwanda untuk Rusia, dan Mayor Jenderal Albert Murasira, mantan menteri pertahanan.

Pada bulan Juni, Kagame menunjuk Juvenal Marizamunda sebagai menteri pertahanan yang baru, menggantikan Albert Murasira, yang telah menjabat sejak tahun 2018.

Di waktu yang hampir bersamaan, Presiden Kamerun Paul Biya, salah satu pemimpin terlama di Afrika, memberlakukan penunjukan baru di unit administrasi pusat Kementerian Pertahanan, sebagaimana diuraikan dalam sebuah keputusan yang dibagikan di media sosial. 

Baca Juga


 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler