Korban Tewas Gempa Maroko Nyaris Sentuh 2.500 Jiwa

Sejumlah korban tertimbun reruntuhan bangunan berhasil diselamatkan.

EPA-EFE/MOHAMED MESSARA
Petugas penyelamat melakukan operasi penyelamatan akibat gempa bumi dahsyat di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Korban tewas akibat gempa Maroko hampir menyentuh 2.500 jiwa. Saat ini tim penyelamat tengah diburu waktu untuk melakukan pencarian korban selamat di antara puing-puing dan reruntuhan bangunan.

Baca Juga


 

Dilaporkan Anadolu Agency, Kementerian Dalam Negeri Maroko dalam keterangannya pada Senin (11/9/2023) mengungkapkan, saat ini korban tewas akibat gempa tercatat sudah mencapai 2.497 jiwa. Sementara korban luka sebanyak 2.476 orang. Wilayah yang telah melaporkan korban jiwa akibat gempa antara lain El-Houz, Taroudant, Chichaoua, Tiznit, Marrakesh, Azilal, Agadir, Casablanca, dan Youssoufia.

 

Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian korban selamat. Pada Senin, sejumlah warga Maroko yang terperangkap atau tertimbun reruntuhan bangunan di beberapa daerah berhasil diselamatkan. Beberapa regu penyelamat asing telah tiba di Maroko untuk membantu upaya pencarian dan evakuasi korban.

 

Sejauh ini Maroko sudah menerima tawaran bantuan dari Spanyol, Inggris, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Pada Ahad (10/9/2023) lalu, Pemerintah Maroko membuka rekening khusus di Departemen Keuangan dan Bank Maroko untuk menghimpun sumbangan bagi para korban gempa.

 

Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam. Gempa dengan magnitudo tersebut berlangsung selama beberapa detik. Terdapat gempa susulan berkekuatan 4,9 skala Richter tak lama setelah gempa utama.

 

Pusat gempa dilaporkan berada di dekat kota Ighil di Provinsi Al Haouz, sekitar 70 kilometer selatan Marrakesh. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada di 18 kilometer di bawah permukaan bumi. Sementara badan seismik Maroko menyebut pusat gempa berada pada kedalaman delapan kilometer.

Pascagempa, warga Maroko mengunggah video-video yang memperlihatkan dampak gempa. Guncangan gempa menghancurkan bangunan dari desa-desa di Pegunungan Atlas hingga kota bersejarah Marrakesh. Bagian dari tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, rusak.

 

Menurut Institut Geofisika Nasional Maroko, gempa pada Jumat pekan lalu merupakan yang terkuat yang melanda negara Afrika Utara itu dalam satu abad terakhir. Pada 1960, gempa berkekuatan 5,8 skala Richter melanda dekat kota Agadir di Maroko dan menyebabkan ribuan kematian.

 

Gempa Agadir mendorong perubahan peraturan konstruksi di Maroko. Namun banyak bangunan, terutama rumah di pedesaan, tidak dibangun untuk menahan guncangan tersebut. Pada 2004, gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter di dekat kota pesisir Mediterania Al Hoceima menyebabkan lebih dari 600 orang tewas.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler