Pengamat Ungkap Kejanggalan Klaim Polisi Terkait Kematian Pengawal Polda Kaltara
Adrianus meragukan kesimpulan Polda Kaltara penyebab kematian karena lalai.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala mengungkap kejanggalan dari kasus meninggalnya pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) yang diduga lantaran lalai saat membersihkan senjata. Adrianus meragukan kesimpulan Polda Kaltara penyebab kematian karena lalai.
"Secara teknis dan praktis hampir tidak mungkin mengingat yang membersihkan adalah polisi dengan pengalaman kerja enam tahun, pemilik senjata pula, sehingga amat tahu karakter senjata yang dipegangnya," kata Adrianus Meliala saat diminta pendapatnya terkait tewasnya Brigpol Setyo Herlambang, Selasa (26/9/2023).
Adrianus menuturkan, saat secara teori, polisi bisa saja lalai saat membersihkan senjata atau mengokang senjata. Maka, yang biasa menjadi korban adalah orang yang berada pada arah laras senjata.
"Singkatnya, orang lain yang jadi korban. Kalau dirinya sendiri, maka asumsinya, laras diarahkan pada dirinya sendiri. Apa mungkin itu karena dirinya lalai membersihkan senjata," katanya.
Adrianus lebih menduga, Brigpol Setyo Herlambang mati bunuh diri. "Saya pribadi lebih cenderung yang bersangkutan bunuh diri," kata Prof Adrianus Meliala saat diminta pendapatnya terkait tegasnya Brigpol Setyo ajudan Kapolda Kaltara Irjen Daniel Aditya Jaya, Selasa (26/9/2023).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat mengatakan, Brigpol Setyo sudah ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah di dalam kamar rumah dinas. Ia diduga tertembak senjata api miliknya saat dibersihkan.
Brigpol Setyo ditemukan bersimbah darah pada pukul 13.10 WITA di kamarnya rumah dinas pada Jumat (22/9/2023). Melihat kondisi Brigpol Setyo mengenaskan, tim gabungan langsung melakukan olah TKP dan berdasar hasil penyelidikan awal korban diduga tewas akibat lalai saat membersihkan senjata api.
"Karena kelalaian senjata api. Dia pulang jumatan (salat Jumat) membersihkan senjata api miliknya," tutur Budi.
Maka dari itu, Budi yakini Brigpol Setyo bukan tewas bunuh diri. Namun penyebab pasti daripada kematian korban masih didalami. "Kalau bunuh diri asusmsinya jauh, karena kalau fakta-fakta ke situ nggak ada. Dia kan orangnya nggak ada masalah, saya kenal baik sama dia," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Satake Bayu mengungkap berdasar hasil autopsi diketahui penyebab kematian Brigpol Setyo akibat luka tembak pada bagian dada sisi kiri yang menembus jantung hingga paru. "Penyebab kematian adalah luka tembak pada dada sisi kiri yang menembus jantung dan paru sehingga mengakibatkan pendarahan hebat," kata Satake saat dikonfirmasi, Ahad (24/9/2023).
Seperti diketahui jenazah anggota Satbrimob Polda Kaltara ini dilaksanakan di tempat kelahirannya di Desa Sumber Agung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023). Semua keluarga berduka atas kematian Brigpol Setyo Herlambang itu.
"Wajar ya, namanya juga kehilangan seorang putra yang selama ini memang menjadi kebanggaan keluarga,” tutur Larasati, ibu angkat almarhum Brigpol Setyo Herlambang, Senin (25/9/2023) siang.