Rumania Masukkan Holocaust dan Sejarah Yahudi dalam Kurikulum Sekolah

Rumania pada 2003 mengakui mereka ikut bagian dalam sejarah kelam Holocaust

AP/Markus Schreiber
Bunga-bunga tergeletak di atas lempengan beton Memorial Holocaust. Rumania yang merupakan sekutu Nazi memutuskan untuk menjadikan Holocaust dan sejarah Yahudi sebagai bagian dari kurikulum sekolah.
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Rumania, sebuah negara yang pernah menjadi mantan sekutu Nazi Jerman, pada Selasa (3/10/2023), memutuskan untuk menjadikan Holocaust dan sejarah Yahudi sebagai bagian dari kurikulum sekolah.

Perdana Menteri Marcel Ciolacu mengatakan memasukkan sejarah Holocaust dan Yahudi ke dalam kurikulum pelajaran sekolah, diperlukan untuk demokrasi negara yang kuat, dengan melihat perjalanan masa lalu yang kelam.

Rumania merupakan sekutu Jerman dalam Perang Dunia Kedua hingga Agustus 1944 dan ratusan ribu orang Yahudi Rumania dan Ukraina serta orang Roma dibunuh di daerah-daerah yang dikuasainya.

Negara Uni Eropa mengakui untuk pertama kalinya pada tahun 2003 bahwa mereka ikut ambil bagian dari sejarah kelam pembunuhan tersebut. "Saya termasuk orang yang tidak ragu-ragu untuk berbicara tentang patriotisme," kata Ciolacu pada upacara untuk menandai kelas baru dalam sejarah Yahudi dan Holocaust, pada tahun 2021.

"Namun, saya percaya bahwa untuk negara yang kuat dan demokratis, patriotisme juga berarti tidak menyembunyikan bagian gelap dari sejarah dan mereka yang menciptakannya," ujarnya.

Anggota parlemen Silviu Vexler, presiden federasi komunitas Yahudi di Rumania yang memprakarsai perubahan kurikulum, mengatakan bahwa pembelajaran sejarah tersebut adalah "langkah nyata pertama untuk sepenuhnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi".

Partai-partai sayap kanan telah mendapatkan tempat di seluruh Eropa. Rumania, dalam waktu dekat akan menyelenggarakan pemilihan presiden, pemilihan umum, pemilihan umum lokal dan pemilihan umum Eropa pada tahun 2024.

Dalam proses demokrasi tersebut, partai oposisi ultra-nasionalis AUR, berhasil masuk ke parlemen pada pemilihan sebelumnya. Kelompok koalisi ini telah mengalami peningkatan dalam berbagai survei opini.

Partai Sosial Demokrat Ciolacu dan Partai Liberal, dua partai terbesar di parlemen juga telah membentuk pemerintahan koalisi. Mereka mengatakan sedang menjajaki kemungkinan untuk menyatukan kandidat-kandidat mereka dalam pemilihan umum untuk menandingi kebangkitan AUR.

Antara tahun 1941 dan 1945, Nazi Jerman dan para kolaboratornya secara sistematis membunuh sekitar enam juta orang Yahudi di seluruh Eropa yang diduduki Jerman.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler