Di Bali, Pendiri Twitter Jack Dorsey Yakin Negara Nonbarat akan Pakai Bitcoin
Dorsey memprediksi negara-negara hiperinflasi akan butuh Bitcoin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Twitter sekaligus Chairman Block Inch Jack Dorsey mengungkapkan keyakinannya adopsi Bitcoin akan terus tumbun dan berkembang.
"Meskipun sebagian besar negara-negara Barat menggunakan Bitcoin karena keperluan pembayaran dan investasi, pada dasarnya Bitcoin akan menjadi kebutuhan bagi orang-orang di belahan bumi Selatan juga. Di antaranya seperti Kosta Rika, Argentina, dan termasuk di benua lain contohnya seperti Nigeria, Kenya di Afrika serta negara-negara lain yang mengalami hiperinflasi," kata Dorsey saat hadir melalui telekonferensi di Indonesia Bitcoin Conference 2023 di Sanur, Bali, akhir pekan lalu, seperti disampaikan melalui keterangan tulis dari Reku.
Senada dengan Dorsey, Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan optimismenya terhadap peluang teknologi blockchain untuk transaksi nonekonomi di Indonesia. Gita menggambarkan teknologi blockchain seperti laut yang sangat luas dengan peluang-peluang yang luar biasa.
"Hal-hal yang sifatnya nonekonomi banyak yang sangat melekat dengan kepentingan Indonesia ke depannya," kata Gita.
Seperti memberdayakan blockchain agar biodiversitas Indonesia bisa lebih diakui oleh kita sendiri atau komunitas internasional. Yang lainnya adalah kredit sosial, budaya, spiritual, dan politik.
"Banyak cabang yang bisa memberdayakan teknologi blockchain agar setiap orang dari Sabang sampai Merauke bisa diakui kapasitas dan kapabilitasnya," ujar Gita.
Gita juga memproyeksi ke depannya adopsi Bitcoin akan semakin tinggi. Hal itu berdasarkan pengamatannya atas penggunaan internet selama beberapa dekade terakhir yang peningkatannya di atas 50 persen per tahun.
"Bitcoin, peningkatan adopsinya di atas 100 persen per tahun dalam 14 tahun terakhir. Ini sangat menjanjikan dan tidak ada tanda Bitcoin akan melambat," kata Gita.