Bank Mandiri Raih Laba Rp 39,1 Triliun, Tumbuh 27,4 Persen

Bank Mandiri berhasil menorehkan pertumbuhan kredit yang positif di seluruh segmen.

Dok. Humas Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan kinerja cemerlang sepanjang sembilan bulan 2023 ditopang peningkatan kredit dan pendanaan. Hingga akhir September, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 27,4 persen year on year (yoy) menjadi Rp 39,1 triliun.

Baca Juga


Pertumbuhan laba ini disebut merupakan hasil dari strategi perseroan yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. "Hasilnya, kredit dan DPK secara konsolidasi dapat tumbuh di atas rata-rata industri," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Senin (30/10/2023).

Darmawan menjelaskan, Bank Mandiri berhasil menorehkan pertumbuhan kredit yang positif di seluruh segmen. Segmen komersial naik signifikan 18,55 persen secara yoy menjadi Rp 222,3 triliun di akhir kuartal III 2023. Sementara kredit segmen SME (Small Medium Enterprise) mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73 persen yoy.

Selaras dengan pertumbuhan kedua segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro turut mencatatkan realisasi positif dengan pertumbuhan mencapai 10,09 persen yoy dari Rp 146,6 triliun di September 2022 menjadi Rp 161,4 triliun pada akhir September 2023. 

Adapun kredit konsumer tumbuh 12,04 persen yoy menjadi Rp 109,3 triliun. Sementara itu, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp 449 triliun dan tumbuh 9,55 persen secara yoy. 

Dari sisi pendanaan, kinerja Perseroan mendapat dukungan dari kehadiran aplikasi Livin’ dan Kopra by Mandiri. Kedua aplikasi super ini juga turut menyumbang pertumbuhan DPK khususnya dana murah yang signifikan. 

"Ini membuktikan transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik," imbuh Darmawan.

DPK secara konsolidasi Bank Mandiri tumbuh positif 6,6 persen yoy dari Rp 1.361,3 triliun di September 2022 menjadi Rp 1.451,7 triliun di akhir September 2023 yang ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA). Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro menembus Rp 1.070 triliun, naik sebesar 12,8 persen yoy.  

Rasio dana murah atau CASA Ratio Bank Mandiri terkerek naik menjadi 73,73 persen secara konsolidasi dan 78,8 persen secara bank only di September 2023. Membaik bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 69,73 persen secara konsolidasi dan 73,2 persen secara bank only.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler