BI Naikkan Suku Bunga, Bank Mandiri Optimistis Kinerja Kredit Tetap Tumbuh 12 Persen

Saat ini suku bunga BI berada di level enam persen.

istimewa
Bank Mandiri (ilustrasi).
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis pertumbuhan kredit di 2023 tetap tumbuh positif sesuai target meski Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI7DRR. Seperti diketahui, saat ini suku bunga BI berada di level enam persen, naik 0,25 persen dari level 5,75 persen.  

Baca Juga


Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai kebijakan menaikkan suku bunga merupakan langkah preemptive dari otoritas moneter untuk mengantisipasi fluktuasi kebijakan bank sentral AS Federal Reserve serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Dengan menaikkan suku bunga menjadi enam persen dari sebelumnya 5,75 persen, tentu ini memperlebar interest rate differential antara Fed Fund Rate dengan BI7DRR," kata Darmawan di Jakarta, Senin (30/10/2023). 

Melihat kondisi perekonomian Indonesia sepanjang semester I 2023, Darmawan optimistis ruang pertumbuhan masih terus terbuka. Dia memproyeksi bisnis perbankan masih akan tetap tumbuh mengingat likuiditas yang masih cukup untuk mendukung rencana ekspansi dalam bentuk kredit. 

Kebijakan insentif likuiditas oleh BI berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) apabila bank menyalurkan kredit ke sektor prioritas, serta insentif pelonggaran Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) dinilai akan menambah likuiditas bagi perbankan. Kebijakan ini juga berpotensi mendorong penyaluran kredit pada beberapa sektor prioritas.

Untuk itu, Darmawan memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan nasional masih dapat mencapai kisaran sembilan persen sampai akhir tahun. Bank Mandiri juga optimistis akan terus melanjutkan kinerja yang baik di 2023.

Bank Mandiri diyakini dapat mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 10 persen-12 persen. "Kami juga memproyeksikan pertumbuhan kredit bank mandiri secara konsolidasi sampai akhir tahun masih tetap sesuai guidance dengan tetap memperhatikan manajemen risiko yang pruden," jelas Darmawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler