Pidato Di Wisuda Al Azhar Mesir, Syafruddin Kambo: 10 Abad Al Azhar Lahirkan SDM Unggul
Syafruddin Kambo optimistis pendidikan Al Azhar perkuat dakwah Islam moderat
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO- Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mewisuda ribuan mahasiswa di Al-Azhar Conference Center Kairo. Para wisudawan angkatan tahun ini diberi nama "Gaza". Nama itu disematkan langsung oleh Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thoyyib sebagai bentuk dukungan nyata Al-Azhar kepada perjuangan Palestina melawan Israel.
Acara wisuda ini dihadiri Wakil Grand Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Muhammad Duwaini, Menteri Kebudayaan, Menteri Pemuda dan Olahraga Mesir, Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Salamah Daud, Ketua ASFA Foundaton/Waketum DMI Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin, dan Sekjen Majma' Al-Buhust Al-Islamiyah Prof. Dr. Nadhir Al-Ayyadh.
Tamu lainnya adalah Penasihat Grand Syekh; Prof. Dr. Nahla Soidy, Prof. Dr. Abdu Daim Nusair, Ambassador Abdurrahman Musa, Ketua OIAI Pusat Prof. Dr. Osamah Yasin dan Prof. Dr. Muhammad Husein Al-Mahrosowi, 35 Duta Besar Negara Sahabat, Wakil Rektor, Dekan dan Pejabat Tinggi di Al-Azhar.
Para alumni Al-Azhar mendapatkan berbagai nasihat dan pesan-pesan srategis dari para tokoh Al-Azhar sebelum mereka kembali ke negerinya masing-masing. Mereka akan menjadi duta Al-Azhar. Para alumni akan menyebarluaskan wasatiyah Islam, inspirasi, toleransi dan perdamaian ke seluruh penjuru dunia.
Dalam sambutannya Prof Salamah Daud menyatakan bahwa Al-Azhar mengajarkan kepada para mahasiswanya nilai dan pandangan Islam yang moderat.
Prof. Duwaini dalam sambutannya meminta kepada para alumni Al-Azhar agar tetap dan terus berpegang teguh kepada nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Al-Azhar.
Prof. Duwaini juga berpesan, agar risalah dan pandangan wasatiyyat Islam Al-Azhar menjadi rujukan dan pegangan para alumni dalam berdakwah di negaranya.
Sementara itu, Ketua ASFA Foundation Dr. Syafruddin dalam pidatonya menyatakan, pendirian ASFA Foundation terinspirasi dari Al-Azhar dalam mencetak dan melahirkan SDM unggul, berhaluan wasatiyat Islam, menjadi perekat umat dan mewujudkan perdamaian dunia.
Syafruddin mengapresiasi Al-Azhar sebagai institusi pendidikan yang banyak berperan menjaga perdamaian dunia. Alumni Al Azhar mendakwahkan kearifan Islam kepada masyarakat Indonesia. Para alumni Al-Azhar telah berhasil mengambil peran aktif dalam memajukan Indonesia di berbagai bidang.
Haji Syafruddin yang juga pengurus Dewan Masjid Indonesia menyatakan bahwa lebiih dari 10 abad Al-Azhar mendidik pemuda yang menghadirkan perubahan. Risalah Al-Azhar menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pandangan wasatiyah Islam yang dikembangkan Al-Azhar itu menjadi model dan rujukan dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Haji Syafruddin juga menyampaikan bahwa Mesir merupakan pusat peradaban yang menerangi dunia. Keberadaan Al-Azhar di Mesir merupakan tonggak penting dalam menerangi dunia dengan cahaya islam yang ramah dari timur hingga barat.
Menurutnya, Al-Azhar telah mampu memproduksi para ulama dan pemimpin Islam dunia. Al-Azhar melahirkan ulama dan pemimpin. Al-Azhar menjadi produsen terbesar kebutuhan sumber daya manusia selama lebih dari 10 abad.
Wakil Sekjen DMI yang juga merupakan Wakil Ketua Lazis ASFA KH. Anizar Masyhadi menyampaikan, bahwa pengalaman Al-Azhar yang mampu bertahan lebih dari 10 abad harus ditiru oleh lembaga pendidikan di Indonesia.
Pesantren dan lembaga pendidikan di Indonesia telah merasakan proses dan hasil pendidikan Al-Azhar. Para alumninya berkiprah di Indonesia menjadi ulama, cendekiawan, rektor, pimpinan pesantren, dan ormas Islam.
ASFA Foundation mendapatkan kesempatan terhormat melakukan kerja sama dengan institusi pendidikan tertua yang memiliki reputasi sangat tinggi dalam percepatan dan pengembangan SDM.
Dari Al-Azhar Kairo Mesir, Ketua ASFA Foundation melanjutkan perjalanan ke Riyadh Saudi Arabia untuk bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa guna membahas perdamaian dunia.