Psikolog Rekomendasikan Bermain Di Lantai untuk Stimulasi Motorik Anak

Hubungan emosional anak dan orang tua adalah pondasi penting pembentukan kognisi.

Antara/Basri Marzuki
Seorang anak bermain (ilustrasi).
Rep: Desy Susilawati Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah padatnya aktivitas orang tua, sangat direkomendasikan untuk tetap meluangkan waktu berkualitas demi menciptakan momen bonding yang bermakna. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan bermain di lantai atau floor time.

Baca Juga


Orang tua memegang peranan penting dalam perkembangan anak sebagai mediator dan fasilitator yang mendukung anak dalam bereksplorasi dan berinteraksi, sehingga kemampuan kognitif anak dapat berkembang secara optimal. 

Hal ini didukung oleh Caca Tengker, sosok ibu yang juga seorang psikolog. Ia mengatakan hubungan emosional antara anak dan orang tua adalah pondasi penting dalam pembentukan pola pikir, kognisi, dan perkembangan emosional anak. 

"Momen bonding yang terjalin melalui interaksi berkualitas dan stimulasi seperti teknik ‘floor time’ atau bermain di lantai. Teknik ini tidak hanya merupakan cara yang efektif untuk memberi stimulasi pada anak dengan melatih keterampilan motorik kasar dan halus, tetapi juga mampu meningkatkan kedekatan emosional antara anak dan orang tua, sekaligus memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungannya," ujar Caca dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/11/2023).

Nagita Slavina seorang aktris dan ibu dari dua orang anak berbagi cerita mengenai pentingnya kehadiran orang tua dan waktu bonding bersama ditengah kesibukannya. "Sebagai seorang ibu yang menjalani banyak peran, saya selalu berupaya untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan sehari-hari," ujar Nagita yang juga merupakan kakak dari Caca Tengker ini.

General Manager Marketing Toys Kingdom, Ellen Widodo, mengatakan bermain dapat mengembangkan kecerdasan kognitif, motorik, sensorik, juga sosial anak. Selain itu, aktivitas bermain yang dilakukan bersama orang tua juga menciptakan sebuah core memory yang akan tersimpan hingga sang anak dewasa. "Harapannya, kenangan berisi pengalaman bermain yang menyenangkan ini dapat semakin mendekatkan hubungan antara anak dan orang tua, bahkan hingga tua nanti," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler