Alquran dan Susu Termasuk Dua Hal yang Dikhawatirkan Nabi Muhammad, Ini Penjelasannya
Alquran di dalam hadits bukan sebagai subjek yang dikhawatirkan.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW pernah menyinggung soal kekhawatirannya tentang Alquran dan susu. Hal ini ada dalam hadits yang diriwayatkan dari Uqbah bin Amir RA. Dalam hadits ini, Nabi SAW bersabda:
(إِنِّي أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي اثْنَتَيْنِ: الْقُرْآنَ وَاللَّبَنَ، أَمَّا اللَّبَنُ فَيَبْتَغُونَ الرِّيفَ وَيَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ وَيَتْرُكُونَ الصَّلَوَاتِ، وَأَمَّا الْقُرْآنُ فَيَتَعَلَّمُهُ الْمُنَافِقُونَ فَيُجَادِلُونَ بِهِ الْمُؤْمِنِينَ)
"Sungguh aku mengkhawatirkan dua hal pada umatku, yaitu Alquran dan Susu. Adapun susu, mereka akan mencari tanah yang subur lalu mereka akan mengikuti hawa nafsu hingga akan meninggalkan sholat. Adapun Alquran, orang-orang munafik akan mempelajarinya, lalu menggunakannya untuk mendebat orang-orang beriman." (HR. Ahmad).
Susu yang dimaksud dalam hadits tersebut bukanlah susu itu sendiri. Adapun Alquran di dalam hadits bukan sebagai subjek yang dikhawatirkan. Melainkan, penyebutan keduanya di hadits itu mengandung makna metaforis.
Hadits tersebut berisi peringatan untuk tidak mengikuti hawa nafsu dan kesenangan hingga akhirnya meninggalkan sholat berjamaah dan sholat Jumat. Adapun hal yang dikhawatirkan dari Alquran, adalah ketika orang-orang munafik mempelajari Alquran untuk berdebat dengan orang-orang beriman.
Umar bin Khattab RA pun pernah mengungkapkan kehawatirannya terkait beberapa hal yang terjadi dalam Islam. Umar berkata:
وقد قال عمر -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ-: "يهدم الإسلام زلة عالم، وجدال منافق بالقرآن، وحكم الأئمة المضلين".
"Islam menjadi runtuh ketika ulama berbuat kekeliruan, orang munafik berdebat tentang Alquran, dan para imam yang sesat memberi penilaian."
Dalam hadits lain yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
قال -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: (هلاكُ أُمَّتِي فِي الْكِتَابِ وَاللَّبَنِ!) قَالُوا: مَا الْكِتَابُ وَاللَّبَنُ؟ قَالَ: (يَتَعَلَّمُونَ الْقُرْآنَ، فَيَتَأَوَّلُونَهُ عَلَى غْيَرِ تَأْوِيلِهِ، وَيُحِبُّونَ اللَّبَنَ فَيَتْرُكُونَ الْجَمَاعَاتِ وَالْجُمَعَ وَيَبْدُونَ)؛
"Kehancuran umatku adalah karena Kitab dan susu." Sahabat bertanya, "Apa maksud dari Kitab dan susu itu?" Rasulullah SAW menjawab, "Mereka mempelajari Alquran lalu menafsirkannya dengan penafsiran yang berbeda. (Adapun susu), mereka menyukai susu hingga meninggalkan (sholat) berjamaah dan Jumat, kemudian menunjukkan diri mereka."
Maksud 'menunjukkan diri mereka' dalam hadits tersebut ialah bepergian ke pedalaman, karena susu yang disebut itu melambangkan orang-orang yang memiliki syahwat dan mereka tenggelam dalam nikmatnya dunia. Hati tertuju pada dunia, sehingga memprioritaskan kesenangan ketimbang kewajiban.