Ke Mana Cina Berpihak di Perang Israel-Palestina?
Cina mendukung pembentukan negara Palestina merdeka
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Beijing selalu berdiri di sisi perdamaian dan keadilan di Timur Tengah, sehubungan dengan konflik Israel-Palestina, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin dalam sebuah konferensi pers.
"Dalam isu konflik Israel-Palestina, Cina selalu berdiri di sisi perdamaian dan keadilan. Kami telah menjaga komunikasi yang erat dengan pihak-pihak terkait," katanya dalam menjawab permintaan TASS, Selasa (7/11/2023).
Pernyataan ini untuk mengomentari permintaan Uni Eropa agar Cina memengaruhi Hamas dan Iran untuk menghindari eskalasi di Timur Tengah.
Wang Wenbin menekankan bahwa negara-negara di luar kawasan Timur Tengah, terutama negara-negara besar, harus bersikap obyektif dan tidak memihak serta "bersama-sama memainkan peran konstruktif untuk meredakan ketegangan"
"Kami bekerja keras untuk menghentikan kebakaran dan ledakan. Kami menyerukan pemulihan perdamaian," kata Wang.
Ia menekankan bahwa negara-negara di luar kawasan Timur Tengah, terutama negara-negara besar, harus bersikap obyektif dan tidak memihak dan "bersama-sama memainkan peran konstruktif untuk meredakan ketegangan."
Dalam isu Timur Tengah, Cina mendukung pembentukan negara Palestina merdeka yang menikmati kedaulatan penuh di dalam perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pada Senin (6/11/2023), Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada konferensi tahunan para duta besar Uni Eropa bahwa Cina harus menggunakan pengaruhnya terhadap Hamas dan Iran untuk menghindari eskalasi di Timur Tengah.