DPR Desak Boikot Produk Israel Jadi Sikap Resmi Pemerintah!
Sikap boikot Israel sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan RI dahulu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Amin AK, mendorong pemerintah bersikap tegas dalam menekan Israel. Salah satunya melalui sikap tegas melarang produk Israel di Indonesia.
"Kami di DPR mendorong agar gerakan boikot produk Israel ini menjadi sikap resmi pemerintah Indonesia agar diikuti seluruh pelaku usaha dan masyarakat," ujar Amin saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Amin menilai boikot produk Israel merupakan gerakan kemanusiaan untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Palestina. Hal ini bentuk pembelaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang telah diciderai oleh Israel.
"Fakta membuktikan, korban serangan Israel saat ini adalah takyat sipil. Lebih dari dua pertiga korban pengeboman Israel adalah wanita dan anak-anak. Bahkan Israel dengan keji membom rumah sakit dan sekolah, area yang seharusnya tidak boleh dijadikan obyek serangan dalam peperangan," ucap Amin.
Amin mengapresiasi kesiapsediaan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) untuk memboikot produk Israel atau yang terafiliasi dengan Israel jika pemerintah telah mengeluarkan keputusan resmi.
Amin menyampaikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina saat ini berjalan luas di berbagai negara, termasuk di negara-negara Eropa dan Amerika.
"Bagi bangsa Indonesia, langkah tersebut merupakan amanat dari UUD NRI Tahun 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan," lanjut politisi PKS tersebut.
Konsisten dukung kemerdekaan Palestina ...
Sejak awal kemerdekaan, ucap Amin, rakyat Indonesia selalu konsisten membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel sesuai amanat konstitusi terutama Pembukaan UUD NRI tahun 1945.
Dari era kepemimpinan Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi, pemerintah juga konsisten menyuarakan sikap menolak penjajahan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
"Bagi pemerintah Indonesia, upaya memboikot Israel bukanlah yang pertama. Bung Karno secara tegas menolak keikutsertaan Israel pada Konferensi Asia Afrika di Bandung maupun Asian Games di Jakarta pada 1962," kata Amin.