Israel Klaim Temukan Gudang Senjata Hamas

Israel klaim gudang senjata ada di ruang bawah tanah rumah sakit anak-anak di Gaza

EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Tentara Ziones Israel menembakkan howitzer 155 mm di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Selasa (31/10/2023).
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Militer Israel membagikan video dan foto-foto yang menunjukkan apa yang mereka sebut senjata-senjata yang disimpan Hamas di ruang bawah tanah sebuah rumah sakit anak-anak di Gaza. Militer Israel juga mengeklaim di tempat itu juga Hamas menahan para sandera.

Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, pasukan Israel menemukan sebuah pusat komando dengan gudang senjata termasuk granat, rompi bunuh diri, dan bahan peledak lainnya yang disimpan pejuang Hamas di ruang bawah tanah Rumah Sakit Rantissi, rumah sakit anak yang memiliki spesialisasi dalam merawat pasien kanker.

"Dan kami juga menemukan tanda-tanda yang mengindikasikan Hamas menyandera di sini," katanya dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi, Selasa (14/11/2023).

"Ini sedang dalam penyelidikan kami. Namun, kami juga memiliki informasi intelijen yang memverifikasinya," ujarnya.

Baca Juga




Ia menunjukkan rekaman yang terlihat seperti tempat tinggal yang belum sempurna, termasuk dapur kecil, serta terowongan-terowongan di dekatnya yang menurutnya mengarah ke rumah seorang komandan senior angkatan laut Hamas.

"Hamas mengambil alih seluruh wilayah ini dan melancarkan perangnya melawan Israel dari rumah sakit ini," katanya.

Selain itu, pasukan Israel menemukan sepeda motor dengan bekas tembakan yang menurutnya digunakan untuk membawa sandera ke Gaza setelah serangan mendadak pada 7 Oktober ketika Hamas menggelar serangan mendadak ke ke Israel selatan.

Sebagai pembalasan serangan itu Israel melancarkan pengeboman yang intens di Jalur Gaza dan menindaklanjutinya dengan operasi darat yang membuat pasukannya merangsek masuk jauh ke dalam daerah kantong tersebut. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 11.000 orang tewas dalam serangan-serangan Israel.

Pada Senin (13/11/2023) kemarin, tank-tank Israel diposisikan di luar gerbang rumah sakit Al Shifa, rumah sakit utama di Gaza di mana ratusan pasien masih menunggu untuk dievakuasi.

Selama invasi berlangsung, Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya untuk menyembunyikan pusat komando dan posisi senjata serta menggunakan warga sipil dan pasien rumah sakit sebagai perisai manusia.

Hamas dan otoritas rumah sakit di Gaza membantah fasilitas kesehatan digunakan dengan cara ini. Tidak ada komentar langsung dari Hamas atas pernyataan terbaru Israel tersebut.

PBB telah menyerukan penghentian serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza. Israel mengatakan mereka mengizinkan evakuasi pasien dan warga sipil.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler