Survei: PSI Wakili Anak Muda, Gerindra Terbaik di Parlemen
Suara anak muda disebut perlu diakomodasi oleh partai politik dan capres-cawapres.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Survei nasional Katadata Insight Center (KIC) periode 11-17 Oktober 2023 menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipersepsikan sebagai partai politik yang paling mewakili anak muda.
PSI berada diperingkat teratas dengan 37,2 persen responden, diikuti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra, 13,2 persen), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP, 9,6 persen).
Adapun dari sembilan partai politik yang memiliki wakil di Dewan Perwakilan Rakyat, Gerindra dianggap oleh anak muda sebagai partai yang memiliki kinerja terbaik. Kendaraan politik yang didirikan oleh Prabowo Subianto itu dipilih oleh 24,2 persen responden, diikuti PDIP (22,9 persen), dan Partai Amanat Nasional (PAN, 12,4 persen).
“Partai-partai tersebut dianggap menyuarakan kepentingan anak muda dan menggunakan cara-cara kampanye yang disukai anak muda,” kata Manager Survei KIC, Satria Triputra Wisnumurti dalam keterangan persnya.
Selain persepsi terhadap partai politik, hasil survei memperlihatkan bahwa kriteria yang sama juga berlaku untuk pasangan capres-cawapres.
Sosok calon pemimpin yang dianggap merepresentasikan anak muda adalah yang menyuarakan kepentingan anak muda (63,7 persen), cara berkampanye mencerminkan anak muda (44,9 persen), dan berasal dari partai politik yang memilih kader/pengurus berusia muda (27,3 persen).
Dalam memilih capres dan cawapres, sebagian besar (35,5 persen) responden memperhatikan jejak rekam, diikuti visi-misi (29,8 persen), dan kompetensi (12,4 persen). Latar belakang sebelum menjadi politisi juga menjadi perhatian responden.
Sebanyak 25 persen responden menyukai kandidat yang berasal dari dunia akademik, lalu militer (20,8 persen), dan aktivis (14,5 persen).
Sedangkan posisi atau pengalaman yang paling disukai dari para capres-cawapres adalah pernah menjabat gubernur (39,6 persen), menteri (23,1 persen), dan bupati/wali kota (12,3 persen).
“Meski capres-cawapres dicalonkan oleh partai politik, sebagian besar responden (48, persen) lebih menyukai tokoh yang bukan kader partai,” ujar Satria.
Satria mengatakan, survei online nasional yang digelar KIC bertujuan menggali persepsi anak muda terhadap dinamika politik di tanah air menjelang pemilihan umum.
Dia mengatakan, suara anak muda (gen Z dan Milenial) perlu diakomodir oleh partai politik dan pasangan capres-cawapres karena jumlah mereka mencapai 113 juta, atau hampir 57 persen dari total daftar pemilih tetap, sehingga bisa menjadi penentu kemenangan.