Turki akan Rawat 26 Pasien Kanker Asal Gaza

Sejauh ini terdapat hampir 1.000 pasien penderita kanker di Gaza.

EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Sebanyak 26 pasien asal Gaza, dan 13 orang pendampingnya akan mendapatkan perawatan di Turki.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebanyak 26 pasien asal Gaza, dan 13 orang pendampingnya akan mendapatkan perawatan di Turki. Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca mengatakan kepada wartawan di Bandara Internasional El Arish di Mesir, Ankara akan memindahkan pasien, terutama pasien anak-anak penderita kanker ke Turki.

Koca mengatakan, pasien yang dikirim ke Turki dari Gaza akan menjadi warga Gaza pertama yang melakukan perjalanan dari Mesir ke negara lain untuk berobat. Koca menambahkan, perjalanan pasien melalui Gerbang Perbatasan Rafah terjamin keamanannya. Koca menggarisbawahi bahwa ada tim koordinasi tripartit yang melibatkan Mesir, Turki, dan Israel.

"Keinginan kami adalah bisa menyalurkan bantuan ini kepada seluruh warga Gaza dan Palestina yang membutuhkan pengobatan.  Untuk itu, Turki siap memberikan segala macam bantuan," ujar Koca, dilansir Anadolu Agency, Rabu (15/11/2023).

Sejauh ini terdapat hampir 1.000 pasien penderita kanker di Gaza. Koca mengatakan, timnya berusaha membawa sebanyak mungkin pasien dari Gaza ke Turki dengan terus menjaga komunikasi.

Turki mengirimkan hampir 660 ton obat-obatan, pasokan medis dan peralatan medis, 20 ambulans dan delapan rumah sakit lapangan ke Gaza dengan 10 pesawat dan satu kapal. Pekan lalu, Koca mengadakan panggilan telepon dengan rekan-rekannya di Israel dan Mesir mengenai pemindahan pasien dari Gaza melalui perbatasan Rafah. Sebuah tim koordinasi kemudian dibentuk, dengan contact person dari Turki, Mesir dan Israel.

Ketika serangan Israel di Jalur Gaza memasuki hari ke-40, setidaknya 11.320 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 7.800 wanita dan anak-anak. Sementara lebih dari 29.200 lainnya terluka.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel yang tiada henti di Gaza sejak bulan lalu. Sementara itu, Israel mengklaim korban tewas di pihaknya mencapai 1.200 orang.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler