Mau Pindahkan Obat ke Wadah Lain? Ini Syaratnya
Penggunaan obat yang kemasannya sudah dibuka tak lagi mengacu ke masa kedaluwarsa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat boleh saja dipindahkan dari dalam kemasan aslinya ke wadah lain, tapi ada syaratnya. Apa syaratnya?
"Obat nanti diminum masuk ke dalam tubuh, sama seperti makanan, jadi harus dibersihkan (wadahnya)," ujar pakar farmasi Apt. Nurchasanah, S.Farm dari Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dalam acara kesehatan dengan tema "Bagaimana penyimpanan Obat yang Aman" yang disiarkan daring, Selasa.
Nurchasanah mengingatkan masa penggunaan obat yang sudah dibuka tak lagi berpegang pada masa kedaluwarsa (expired date) pada kemasan. Yang berlaku ialah Beyond Use Date (BUD) atau batas waktu masa pakai setelah obat disiapkan atau diracik atau kemasan primer dibuka.
Batas waktu pakai untuk obat sirup, tablet, dan kapsul biasanya enam bulan setelah dibuka. Tetapi, ada pabrikan yang menyebutkan berapa lama produknya bertahan setelah dibuka kemasannya.
"Baiknya ditulis karena belum tentu ingat kapan membuka kemasan," tutur Nurchasanah.
Lain halnya dengan antibiotik sirup kering. Jenis obat ini tidak bisa bertahan lama.
"Jadi sirup kering dilarutkan air itu biasanya masa berlakunya selama tujuh hari. Kalau lebih dari tujuh hari obatnya masih, ada baiknya dibuang," kata dia.
Nurchasanah menyarankan orang-orang tidak menggunakan obat yang sudah lewat masa kedaluwarsa. Obat tersebut sudah tak lagi layak digunakan kendati disimpan di lemari es.
Mengenai cara menyimpan obat yang benar, Nurchasanah menyebutkan sebaiknya obat disimpan di suhu ruang di bawah 25 derajat Celcius dan dijauhkan dari matahari. Apabila produsen menginstruksikan penyimpanan obat di lemari es maka jangan disimpan di freezer.
"Simpan dalam kemasan asli dan tertutup rapat," kata Nurchasanah.
Jika kemasannya sudah dibuka, kandungan obatnya bisa teroksidasi. Andaikan kena udara, obat dapat menjadi tidak stabil dan berkurang efek obatnya.
"Khasiat obatnya jadi tidak sesuai dengan masa berlaku yang disebutkan pabrikan," jelas Nurchasanah.