Empat Gunung Ini Pernah Disinggahi para Nabi
Hampir setiap nabi dan rasul dalam kisahnya pernah singgah di gunung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir setiap nabi dan rasul dalam kisahnya pernah singgah di gunung. Mulai Nabi Adam yang bertemu Siti Hawa pertama kali di bumi maupun ketika Nabi Muhammad mendapat wahyu untuk pertama kalinya. Berikut gunung-gunung yang pernah disinggahi Nabi dan Rasul.
Gunung yang Pernah Disinggahi para Nabi
1. Jabal Rahmah
Setelah Nabi Adam dan Siti Hawa terusir dari surga, mereka akhirnya diturunkan ke bumi. sebagian ulama sepakat, keduanya setelah diturunkan secara terpisah dari Surga kemudian bertemu di Jabal Rahmah, Arafah, Jazirah Arab.
Bagi umat Islam, Jabal Rahmah juga memiliki nilai sejarah penting. Sebab, di sinilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu terakhir. Yakni, pada saat beliau menunaikan Haji Wada, atau ibadah haji terakhir.
Wahyu itu adalah surah al-Maidah ayat 3, yang artinya, "Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Gunung Ararat...
2. Gunung Ararat
Cerita tentang bahtera (kapal) Nabi Nuh menjadi perbincangan di kalangan awam, arkeolog, dan sejarawan dunia. Hasil temuan mereka pun masih menjadi kontroversi dan belum berhasil mengungkap misteri yang sebenarnya tentang di mana kapal Nuh terdampar.
Kabarnya, sejumlah peneliti telah menemukan bukti-bukti valid tentang keberadaan kapal Nuh itu. Melalui penelitian selama beratus-ratus tahun dan mengamati hasil foto satelit, salah satu situs yang dipercaya sebagai jejak peninggalan kapal tersebut terletak di pegunungan Ararat, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan Iran.
Pemerintah Turki mengklaim 3.500 tahun kemudian bangkai kapal tersebut ditemukan pada 11 Agustus 1979 di wilayahnya. Bahkan, situs ini telah dibuka untuk umum dan menjadi objek wisata. Kini, Gunung Sabalan di Iran, yang terletak 300 km dari situs pertama, juga tengah diselidiki.
3. Gunung Iram
Ibnu Babawyh dalam kitab Al-Mua’amirun menjelaskan, Hisyam bin Sa’ad berkata: “Aku melihat batu di Alexandria yang berterakan tulisan.
Tulisan itu berbunyi: “Aku adalah Syadad, putra Aad. Aku yang membangun kota Dzat al-Imad. Tidak ada kota yang menyerupainya. Aku telah menggalang pasukan besar dan menaklukkan tanah demi tanah dengan kekuatanku. Dan kudirikan istana-istana Iram, pada masa, ketika tiada orang berusia tua atau mati. Dan batu-batu seperti bunga. Dan aku tenggelamkan ke lapisan kedua belas sehingga tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkannya. Tetapi, umat Muhammad akan mengeluarkannya.”
Keberadaan Dzat Al-Imad disebutkan dalam Alquran surat Al-Fajr ayat 17:
إِرَمَ ذَاتِ ٱلْعِمَادِ
Arab-Latin: Irama żātil-'imād “(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi.”
Syekh Wahbab az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wajiz, menjelaskan Ad adalah masyarakat Ar Ramilah yang terletak di Ar Rubu’ Al Khali, antara Hadramaut dan Najran di arah timur Jazirah Arab. Nabi mereka adalah Hud.
Syekh Al-Bassam ditanya ketika mengajar di Masjidil Haram pada 23/2/1418 H, tentang apakah itu Iram yang memiliki bangunan tinggi ? Syekh menjawab, ”Ia adalah negara Ad, kaumnya Hud ia terletak di Ar Rubu’ Al Khali yang dekat dengan Hadramaut dan Al Ahqaf itulah yang disebut An Nufud atau Ar Rimal yang menyerupai dengan gunung tinggi yang meliuk-liuk.
4. Jabal Abu Qubais
Jabal Abu Qubais atau Jabal Qubais adalah gunung atau bukit yang terletak di sebelah timur Makkah, dekat Masjidil Haram. Jabal Abu Qubais dulunya dikenal dengan sebutan Jabal al-Amin (bukit kepercayaan), karena Allah SWT telah menyelamatkan batu atau Hajar Aswad ketika topan dan banjir dahsyat pada zaman Nabi Nuh AS.
Hajar Aswad kembali ditemukan di tempat itu oleh Nabi Ibrahim AS atas pertolongan Malaikat Jibril ketika akan membangun Baitullah yang hancur. Jabal Abu Qubais disebut dalam Sirah Nabawiyah (buku tentang sejarah Nabi Muhammad SAW) sebagai tempat yang biasa diziarahi orang-orang pada zaman Jahiliyah.
Pada masa Islam, Jabal Qubais hanya disebut dalam hubungannya dengan penduduk Mekkah, termasuk Abu Quhafah (ayah Abu Bakar Ash-shiddiq), yang naik ke bukit ini, dan tempat-tempat ketinggian lainnya untuk menyaksikan pasukan Islam yang memasuki Makkah pada hari penaklukan Makkah (Fathu Makkah).
2. Gunung Ararat
Cerita tentang bahtera (kapal) Nabi Nuh menjadi perbincangan di kalangan awam, arkeolog, dan sejarawan dunia. Hasil temuan mereka pun masih menjadi kontroversi dan belum berhasil mengungkap misteri yang sebenarnya tentang di mana kapal Nuh terdampar.
Kabarnya, sejumlah peneliti telah menemukan bukti-bukti valid tentang keberadaan kapal Nuh itu. Melalui penelitian selama beratus-ratus tahun dan mengamati hasil foto satelit, salah satu situs yang dipercaya sebagai jejak peninggalan kapal tersebut terletak di pegunungan Ararat, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan Iran.
Pemerintah Turki mengklaim 3.500 tahun kemudian bangkai kapal tersebut ditemukan pada 11 Agustus 1979 di wilayahnya. Bahkan, situs ini telah dibuka untuk umum dan menjadi objek wisata. Kini, Gunung Sabalan di Iran, yang terletak 300 km dari situs pertama, juga tengah diselidiki.
3. Gunung Iram
Ibnu Babawyh dalam kitab Al-Mua’amirun menjelaskan, Hisyam bin Sa’ad berkata: “Aku melihat batu di Alexandria yang berterakan tulisan.
Tulisan itu berbunyi: “Aku adalah Syadad, putra Aad. Aku yang membangun kota Dzat al-Imad. Tidak ada kota yang menyerupainya. Aku telah menggalang pasukan besar dan menaklukkan tanah demi tanah dengan kekuatanku. Dan kudirikan istana-istana Iram, pada masa, ketika tiada orang berusia tua atau mati. Dan batu-batu seperti bunga. Dan aku tenggelamkan ke lapisan kedua belas sehingga tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkannya. Tetapi, umat Muhammad akan mengeluarkannya.”
Keberadaan Dzat Al-Imad disebutkan dalam Alquran surat Al-Fajr ayat 17:
إِرَمَ ذَاتِ ٱلْعِمَادِ
Arab-Latin: Irama żātil-'imād “(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi.”
Syekh Wahbab az-Zuhaili dalam...
Syekh Wahbab az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wajiz, menjelaskan Ad adalah masyarakat Ar Ramilah yang terletak di Ar Rubu’ Al Khali, antara Hadramaut dan Najran di arah timur Jazirah Arab. Nabi mereka adalah Hud.
Syekh Al-Bassam ditanya ketika mengajar di Masjidil Haram pada 23/2/1418 H, tentang apakah itu Iram yang memiliki bangunan tinggi ? Syekh menjawab, ”Ia adalah negara Ad, kaumnya Hud ia terletak di Ar Rubu’ Al Khali yang dekat dengan Hadramaut dan Al Ahqaf itulah yang disebut An Nufud atau Ar Rimal yang menyerupai dengan gunung tinggi yang meliuk-liuk.
4. Jabal Abu Qubais
Jabal Abu Qubais atau Jabal Qubais adalah gunung atau bukit yang terletak di sebelah timur Makkah, dekat Masjidil Haram. Jabal Abu Qubais dulunya dikenal dengan sebutan Jabal al-Amin (bukit kepercayaan), karena Allah SWT telah menyelamatkan batu atau Hajar Aswad ketika topan dan banjir dahsyat pada zaman Nabi Nuh AS.
Hajar Aswad kembali ditemukan di tempat itu oleh Nabi Ibrahim AS atas pertolongan Malaikat Jibril ketika akan membangun Baitullah yang hancur. Jabal Abu Qubais disebut dalam Sirah Nabawiyah (buku tentang sejarah Nabi Muhammad SAW) sebagai tempat yang biasa diziarahi orang-orang pada zaman Jahiliyah.
Pada masa Islam, Jabal Qubais hanya disebut dalam hubungannya dengan penduduk Mekkah, termasuk Abu Quhafah (ayah Abu Bakar Ash-shiddiq), yang naik ke bukit ini, dan tempat-tempat ketinggian lainnya untuk menyaksikan pasukan Islam yang memasuki Makkah pada hari penaklukan Makkah (Fathu Makkah).