Dampak Gempa Bogor, 186 Rumah di Kabandungan Sukabumi Dilaporkan Rusak

Akibat dampak gempa, dilaporkan 12 KK mengungsi sementara.

Antara/Henry Purba
Warga menunjukkan tembok rumah yang retak terdampak gempa di wilayah Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023).
Rep: Riga Nurul Iman Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Seratus lebih rumah di wilayah Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan mengalami kerusakan akibat terdampak gempa berkekuatan magnitudo (M) 4.0 yang berpusat di Bogor, Jumat (8/12/2023). Rumah terdampak gempa ini disebut mengalami kerusakan bervariasi.

Baca Juga


Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi M 4.0 itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 02.00 WIB. Pusat gempa dilaporkan berada di darat, 25 kilometer arah barat daya Kota Bogor, dengan kedalaman lima kilometer.

“Data terbaru dampak gempa bumi di lima desa Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, ada sebanyak 186 unit rumah rusak,” ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan, Yusuf, Ahad (10/12/2023).

Rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa itu tersebar di Desa Cipeuteuy, Cihamerang, Kabandungan, Mekarjaya, dan Tugubandung. Menurut Yusuf, dari 186 rumah itu, ada dua yang mengalami kerusakan tingkat berat. 

Sedangkan 144 rumah masuk kategori rusak ringan dan 40 rumah lainnya rusak sedang. Guncangan gempa juga dilaporkan mengakibatkan kerusakan ringan di satu masjid jami satu madrasah diniyah (MD).

Menurut Yusuf, kejadian gempa pada Jumat dini hari itu membuat sejumlah warga panik dan berlarian ke luar rumah. Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun terluka akibat dampak gempa bumi itu. Namun, kata dia, ada 12 kepala keluarga (KK) terdiri atas 39 jiwa yang terpaksa mengungsi sementara.

Selepas kejadian gempa itu, menurut Yusuf, P2BK bersama petugas gabungan melakukan langkah-langkah penanganan. Seperti melakukan inventarisasi dampak gempa, berkoordinasi dengan pihak terkait, serta mendirikan tenda darurat. “Warga terdampak membutuhkan bantuan tanggap darurat pangan,” ujar Yusuf.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler