Dua Kapal Kargo Menuju Israel Diserang Roket oleh Kelompok Houthi di Laut Merah

Serangan Houthi merupakan bentuk dukungan untuk Palestina.

EPA-EFE/HOUTHIS MEDIA CENTER
Kelompok Houthi menyerang dua kapal kargo di Laut Merah menggunakan roket, Jumat (15/12/2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LAUT MERAH -- Kelompok Houthi menyerang dua kapal kargo di Laut Merah menggunakan roket, Jumat (15/12/2023). Kapal bernama MSC Alanya dan MSC Palatium III itu diserang karena disebut sedang berlayar menuju pelabuhan Israel.

Baca Juga


Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengungkapkan, MSC Alanya dan MSC Palatium III diserang menggunakan dua roket. Dia mengatakan, serangan dilancarkan setelah kedua awak kapal mengabaikan panggilan dari kelompoknya.

Saree menegaskan kembali bahwa serangan itu merupakan bentuk dukungan Houthi terhadap perjuangan Palestina. “Angkatan bersenjata Yaman mengonfirmasi bahwa mereka akan terus mencegah semua kapal yang menuju pelabuhan Israel untuk berlayar di (Laut Merah) sampai mereka membawa makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan saudara-saudara kami yang tabah di Jalur Gaza,” ujarnya.

Pada Jumat kemarin, sebuah kapal kargo berbendera Liberia bernama Al Jasrah turut terbakar di Laut Merah setelah terhantam proyektil yang diluncurkan dari Yaman. Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, dua roket yang ditembakkan kemungkinan besar berusaha mengenai Al Jasrah. Namun dia menyebut, salah satu roket melebar dan jatuh ke laut, sedang yang lainnya menghantam Palatium III.

Menurut data pelacakan yang dianalisis Associated Press, Palatium III berbalik arah setelah menjadi target penyerangan. Mediterranean Shipping Co (MSC) selaku pemilik kapal belum memberikan keterangan terkait insiden di Laut Merah.

Awal pekan ini, militer AS mengatakan, kelompok Houthi menyerang Motor Tanker STINDA menggunakan rudal jelajah anti-kapal (ASCM) ketika sedang melewati Selat Bab al-Mandeb di Laut Merah pada Senin (11/12/2023). Houthi memang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Houthi mengungkapkan, mereka menargetkan kapal tanker tersebut karena akan mengirimkan minyak mentah ke Israel.

Namun pemilik kapal tanker asal Norwegia itu mengatakan bahwa kapal mereka sedang menuju ke Italia dan tidak berencana berhenti di Israel. Kapal perang AS, USS Mason, sempat menanggapi panggilan dari kapal tanker tersebut dan sempat menuju ke tempat kejadian. Namun USS Mason kemudian pergi setelah diketahui tidak diperlukan bantuan.

AS sedang menjajaki kemungkinan....

 

 

Saat ini AS sedang menjajaki kemungkinan pembentukan satuan tugas (satgas) maritim untuk mengamankan jalur kapal komersial di dan sekitar Laut Merah. Hal itu merespons penargetan kapal-kapal yang terkait atau menuju pelabuhan Israel oleh kelompok Houthi Yaman.

Para pejabat AS mengatakan mereka sedang mencari cara untuk memperluas satgas yang sudah ada, yakni Combined Task Force (CTF)-153 yang saat ini bermarkas di Bahrain. Saat ini CTF-153 mempunyai 39 negara anggota. Terkait satgas khusus di Laut Merah, seorang pejabat pertahanan AS mengungkapkan kepada media Al Arabiya pada Selasa (12/12/2023), bahwa pembicaraan sedang dijalin dengan setidaknya 12 negara.

 

Pejabat pertahanan AS itu menambahkan bahwa pembicaraan dengan 12 negara tersebut dipusatkan pada kontribusi mereka terhadap satgas pengamanan navigasi maritim saat ini. Namun pejabat tersebut tak mengungkap negara mana saja yang terlibat dalam pembicaraan. 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler