Terungkap Ini yang Membuat Panca Darmansyah Marah Besar ke Istri Hingga Bunuh 4 Anak

Sosok istri Panca misterius, apakah benar berselingkuh atau sekadar klaim pelaku.

Republika/Ali Mansur
Polres Metro Jakarta menggelar rekontruksi kasus kekerasan dalam rumah tangga dan pembunuhan terhadap empat anak dengan tersangka Panca Darmansyah di rumah kontrakan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2023).
Rep: Ali Mansur Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tatapan mata Panca Darmansyah (41 tahun) tampak kosong pada saat menjalani rekonstruksi adegan kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pembunuhan terhadap keempat anaknya di rumah kontrakannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2023) lalu. Namun dalam rekonstruksi yang memperagakan 42 adegan tidak dihadiri oleh istri tersangka berinisial DM. 

Baca Juga


Dalam adegan rekonstruksi tersebut digambarkan Panca menulis pesan kekecewaannya terhadap istrinya di dalam laptop. Pada curahan hatinya, Panca mengecam perbuatan istrinya yang dianggap telah membuat hancur semuanya. Dia juga mengungkapkan perselingkuhan DM dengan pria idaman lain (PIL) yang berujung pada perbuatan asusila. Tulisan tersebut ditulis setelah Panca membunuh keempat anaknya.

“Pesan itu yang ditulis membuktikan dia itu memang dia saking putus asanya dan tertekan," ujar kuasa hukum Panca, Amriadi Pasaribu, saat dikonfirmasi, Selasa (2/1/2024).

Menurut Amriadi, dalam curahannya, Panca mengungkapkan seolah-olah jika sesui rencana dengan kematian dirinya dan keempat anaknya, maka DM bisa berbuat berselingkuh dengan siapa pun tanpa ada yang melarang. Catatan pilu tersebut sesuai dengan hasil penyidikan polisi yang menyebut bahwa motif Panca melakukan tindak pidana pembunuhan karena sakit hati dan cemburu terhadap DM.  

“Audio dan video di HP saya, istri lihat, semoga puas sudah buat hancur semua, sekarang enak tidak apa kamu bisa bebas dengan selingkuhan, dengan lelaki manapun dan sex online tanpa ada yang usik, bagi orang tuamu itu wajar lebih baik mati terhormat daripada harga diri hancur, tinggal tunggu tanggal mainnya video sex disebar oleh pria yang kamu kagumi,” bunyi penggalan catatan Panca yang sempat dibaca oleh Amriadi.

 

 

Lebih lanjut, selain diduga menjalin hubungan terlarang, kata Amriadi, DM juga gampang mengumpat atau memaki Panca ketika terjadi perselisihan antara keduanya. Sehingga peristiwa KDRT yang terjadi pada Sabtu (2/12/2023) merupakan akumulasi kekecewaan Panca terhadap istrinya. Adegan tindakan kekerasan tersebut terekam dalam adegan rekontruksi tersebut.

“Mungkin itu akumalasi kemarahan Panca yang terpendam, dan pada saat itu dia sudah tak bisa mengontrol amarahnya,” ungkap Amriadi.

Pernikahan Siri Panca dan DM

Masih kata Amriadi, Panca dan DM pertama kali kenal melalui media sosial (medsos). Hanya saja dia tidak dapat membeberkan media sosial yang dimaksud, termasuk kapan mereka pertama kalinya berkenalan dan sudah berapa lama sebelum menikah.

Dia hanya menyampaikan bahwa Panca dan DM menikah secara siri di rumah teman mereka berdua di kawasan Jakarta Timur pada 2017. Karena itu, data kependudukan perihal pernikahan Panca tidak terdaftar di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta.

"Panca menikah di rumah temannya di wilayah Cawang tanggal 27 Agustus 2017, nikah secara siri," ujar Amriadi.

Amriadi melanjutkan, karena pernikahan mereka tak kunjung didaftarkan maka keempat anak Panca dan DM berinisial VA (6 tahun), SP (4 tahun), AR (3 tahun), dan AS (1 tahun) pun tidak terdaftar atau tidak memiliki akte kelahiran.

Selain itu, Amriadi mengatakan, bahwa nisan keempat anak itu tidak tertulis nama Panca, tidak seperti lazimnya pemakaman muslim lainnya. Amriadi mengaku tidak mengetahui apa alasan nama Panca tidak dicantunkan jika memang ayah kandung dari keempat anak itu.

“Itu, apa namanya, nisanya itu juga tidak ada nama Panca sebagai ayahnya. Saya juga tidak tahu alasannya apa? Kalau pengakuan Panca sejauh ini, mereka anaknya (anak kandung),” terang Amriadi.

DM Bekerja di Apartemen

Amriadi meragukan jika perselihan rumah tangga Panca diakibatkan persoalan ekonomi. Sebab, Panca dan DM masing-masing bekerja. Disebutnya, Panca sendiri memiliki pekerjaan lepas sebagai desainer dan DM bekerja di sebuah apartemen di kawasan Jakarta.

Hanya saja, hingga saat ini belum diketahui apa gugus kerja DM di apartemen yang dimaksud. Bahkan, Panca juga belum membeberkan pekerjaan istrinya secara pasti.

“Katanya (kata Panca) DM bekerja di sebuah apartemen, kurang tahu di mana apartemennya. Saya tanya Panca, DM bekerja sebagai resepsionis? Kata dia bukan. Jadi, belum tahu kerjanya apa di apartemen,” terang Amriadi.

Motif Panca Bunuh Keempat Anaknya

Sebelumnya, Panca mengaku pertama memergoki perselingkuhan istrinya dari percakapan WhatsApp. Bahkan dia sempat menghubungi melalui telepon lelaki yang menjadi selingkuhan istrinya tersebut. Namun lelaki yang diduga selingkuhan DM itu memblokirnya. Panca pun membuka Instragram miliknya istrinya dan ternyata ada tiga lelaki yang menjadi selingkuhan istrinya.

"Hari Minggu saya hack Instagram istri saya saya baru lihat itu secara detail ternyata bukan satu orang aja ada kisaran tiga orang dia melakukan kayak, apa ya, chat yang seperti kayak suami istri," keluh Panca di Polres Metro Jakarta Selatan

Kendati demikian, Panca mengaku sangat menyesali perbuatannya yang telah membunuh empat buah hatinya. Bahkan, dirinya juga telah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak lima. Namun upaya untuk mengakhiri hidupnya tak kunjung berhasil sampai warga menemukan tubuhnya tergeletak di lantai. 

"Sangat menyesal. Sebenarnya kenapa saya masih hidup aja sih, mestinya saya juga ikut dengan anak-anak. Iya benar (bunuh diri), tapi ternyata saya masih dikasih kehidupan dengan lima kali percobaan," kata Panca. 

Diancam hukuman mati

Panca Darmansyah tersangka kasus pembunuhan empat anak kandungnya berinisial VA (6 tahun), SP (4 tahun), AR (3 tahun), dan AS (1 tahun) telah terancam hukuman mati atas perbuatannya. Dia dikenakan Pasal 338 juncto Pasal 340 KUHP dan Undang-Undang Perlindungan Anak

"Ancaman maksimal hukuman seumur hidup atau hukuman mati," tegas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro kepada awak media, Sabtu (9/12/2023) lalu. 

Menurut Bintoro, tersangka membunuh keempat anaknya dengan cara dibekap secara bergiliran mulai dari yang paling kecil hingga yang paling tua. Pengakuan dari tersangka Panca, peristiwa pembunuhan terhadap keempat anaknya itu dilakukan pada hari Ahad (3/12/2023) sekitar pukul 13.00 WIB-14.00 WIB. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler