Ada Kejadian Pohon Tumbang, BPBD Yogyakarta Siaga Bencana Hidrometeorologi
BPBD Yogyakarta juga mewaspadai potensi bencana banjir dan longsor saat musim hujan.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta bersiaga mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga menyampaikan potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama sepekan ke depan, yang dapat memicu kejadian bencana.
“Tanggal 4 Januari (2024), ada 19 kejadian yang berupa pohon tumbang dan atap roboh di Kota Yogya. Itu jadi bagian dari kita semua untuk siap siaga,” kata Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kota Yogyakarta Budi Purwono di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (5/1/2024).
Selain itu, ada juga potensi banjir dan longsor. Seperti di bantaran sungai. Budi mencontohkan kejadian pada 2018, di mana terjadi longsor di bantaran Sungai Code. “Longsor di bantaran Sungai Code itu menjadi pengingat kita karena bencana hidrometeorologi terjadi di sekitar Februari dan Maret,” kata dia.
Karenanya, Budi meminta masyarakat tetap waspada mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan ini. Termasuk juga pada momen Pemilu 2024. Ia berharap semua pihak terkait dapat siap siaga. “Kami berharap, karena ini ada agenda pemilu, semua masyarakat, TNI, Polri dan OPD (perangkat daerah) terkait, saling membahu untuk mengatasi,” ujar dia.
Budi mengatakan, di Kota Yogyakarta sudah dibentuk sejumlah Kampung Tangguh Bencana (KTB). Pembentukan KTB ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana, sehingga dapat meminimalkan risikonya.
“Pemkot Yogya dalam sepuluh tahun terakhir telah menyiapkan masyarakat melalui Kampung-Kampung Tangguh Bencana. Tahun ini, insyaallah, sudah 169 kampung di Kota Yogyakarta yang semuanya Kampung Tangguh Bencana,” ujar Budi.