Bupati Indramayu Minta Ketua RT dan RW Sisir Warga Putus Sekolah
Pada 2023, jumlah warga Indramayu yang mengikuti kejar paket sebanyak 2.141 orang
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU –Pemkab Indramayu meminta para ketua RT dan RW di Kabupaten Indramayu untuk menyisir warganya yang tidak menempuh pendidikan formal. Selanjutnya, mereka diminta untuk memanfaatkan program kejar paket (Ja-Ket).
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, ketua RT dan RW yang berada langsung di tengah masyarakat. Jadi, pasti memahami situasi dan kondisi masyarakatnya. Oleh karena itu, kedekatan RT dan RW itu harus bisa menginventarisir pendidikan masyarakat yang ada di lingkungannya masing-masing.
‘’Jika ada warga yang putus sekolah atau yang belum menyelesaikan pendidikan formal, bisa disisir untuk mengikuti program Ja-Ket secara gratis,’’ ujar Nina, Kamis (11/1/2024).
Seperti diketahui, Ja-Ket merupakan program untuk menjaring masyarakat Kabupaten Indramayu yang belum menamatkan pendidikan formal SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA, agar masuk menjadi peserta didik Paket A, B, dan C secara gratis.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Indramayu, tercatat ada 4.972 warga yang mengikuti program kejar paket sejak 2021 hingga 2023. Pada 2021, warga yang mengikuti kejar paket sebanyak 1.455 orang, yang terdiri dari Kejar Paket A sebanyak 412 orang, Paket B sebanyak 430 orang, dan Paket C sebanyak 613 orang.
Pada 2022, yang mengikuti kejar paket sebanyak 1.376 orang, dengan rincian Paket A sebanyak 122 orang, Paket B 442 orang, dan Paket C 813 orang. Sedangkan pada 2023, jumlah warga yang mengikuti kejar paket sebanyak 2.141 orang, yang terdiri dari Paket A sebanyak 245 orang, Paket B 771 orang, dan Paket C sebanyak 1.125 orang.