Seusai AS Serang Houthi, Saudi Minta Semua Pihak Menahan Diri

Beberapa bulan terakhir, Arab Saudi terlibat dalam pembicaraan damai dengan Houthi.

EPA-EFE/OSAMAH YAHYA
Kelompok Houthi di Yaman.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan semua pihak menahan diri dan "menghindari eskalasi" setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris menggelar serangan udara ke lokasi-lokasi yang berhubungan dengan gerakan Houthi di Yaman. Beberapa bulan terakhir, Arab Saudi terlibat dalam pembicaraan damai dengan Houthi.

Baca Juga


Kementerian mengatakan Arab Saudi memantau situasi ini 'dengan keprihatinan besar.' "Kerajaan menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Laut Merah, karena kebebasan navigasi di dalamnya merupakan tuntutan internasional," kata kementerian tersebut, Jumat (12/1/2024).

Gerakan Houthi yang didukung Iran menguasai banyak wilayah di Yaman setelah perang sipil selama satu dekade lebih melawan koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Houthi salah satu pendukung terkuat Hamas dalam perang melawan Israel.

Kelompok itu menyerang kapal-kapal komersial yang memiliki hubungan dengan Israel atau pelabuhan Israel. Pada Kamis (11/1/2024) kemarin kepala negosiator Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan serangan-serangan kelompok ini terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah tidak mengancam perundingan perdamaian dengan Arab Saudi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler